CERITA
DEWASA - Hari Senin adalah hari yang paling tidak menyenangkan bagi kebanyakan
siswa, karena hari Senin para siswa disalah satu SMA di Bekasi diwajibkan untuk
datang lebih pagi guna mengikuti upacara bendera rutinan. Disela sela teriknya
matahari pagi itu, dua orang sejoli abg sedang mengeluh sesuatu.
“Fiuhhh
males banget nih cil… panas2 gini suruh berjemur di lapangan, kayak ikan teri
aja… hufftt” sewot Neta pada temannya Cecil.
“Iya net..
bisa2 paha gw yg mulus ini jadi item gosong, ilang deh keseksian gue selama
ini…” sahut Cecil sembari mengelus2 pahanya yang tertutup rok warna abu2 pendek
diatas lutut itu.
“Yeee… salah
lo sendiri pake rok pendek amat, mau jualan neng??? hihihihi..” ledek Neta
sambil mencubit paha Cecil.
“Auww..
sialan lu Net, sakit taukk.. huuuft..” sahut Cecil dengan nada kesakitan.
Cecil dan
Neta adalah dua orang sahabat sejak kecil yang kini duduk dibangku kelas XII
IPA 4, mereka selalu bersama kemana-mana, belajar pelajaran sekolah hingga
belajar pelajaran esek esek (nonton bokep, dsb) ia lakukan bersama sama. Cecil
sudah berkali-kali ganti pacar, ia lebih senang memacari orang yang lebih
dewasa ketimbang dengan cowok sepantarannya. Kebanyakan mantan pacarnya adalah
mahasiswa, dan dari situlah sifat binal yang ia miliki muncul. Sedangkan Neta,
bedanya dengan Cecil ia masih takut takut akan berbuat mesum dengan orang lain
atau dengan pacar, karena ia merasa masih belum waktunya. Dan kelakuan kelakuan
Neta hanya sebatas FK, grepe-grepe, dan masturbasi. Untuk tingkatan ML seperti
yang sudah sering dilakukan sahabatnya itu, ia sama sekali belum pernah dan
belum berani.
Memang di
sekolahan mereka terdapat dua jenis rok yang bisa dipakai untuk sekolah, yakni
rok pendek dan rok panjang (kaya yang sering dipakai para pemain sinetron abg
SMU di Televisi). Neta sering menggunakan rok panjang untuk ke sekolah
sedangkan Cecil paling suka memakai rok pendek dan cenderung ketat diatas
lututnya.
Pada waktu
itu Neta dan Cecil berdiri di barisan paling depan. Mereka sengaja brdiri di
depan agar tidak terkena inspeksi dari guru2 yang berkeliaran menertibkan siswa
yang tidak mematuhi peraturan sekolah. Cecil memang siswi yang suka berpakaian
seragam ketat dan cenderung memakai rok pendek diatas lutut. Sering kali Cecil
menjadi pusat perhatian para siswa2 cowok karena dandanannya itu, dan tak
jarang juga Cecil digoda oleh siswa2 cowok, namun ia tetap menanggapinya dengan
santai dan cuek karena memang itulah sifat Cecil yang cenderung exhibitionis.
“Siappp
grakkk..!!” Suara lantang dari pemimpin upacara keluar sebagai tanda upacara
telah dimulai. Toni anak kelas XII IPA 3 yang berperawakan tinggi gagah dan
bertampang lumayan ganteng ditunjuk sebagai komandan upacara, yang juga
kebetulan berdiri tepat berhadapan dengan barisan Cecil dan Neta.
“Ya ampun..
kereennn bangetttt..” seru Neta setelah mengamati penampilan komandan upacara
tersebut.
“Ahhh biasa
aja net, lo tu lebay..” celoteh Cecil menanggapi komentar temannya tadi.
“Heh! lo tu
punya mata ga dipake ya? ganteng gagah gitu dibilang biasa, dasar lo cil cil..”
saut Neta dg nada sedikit kesal.
“Hahahaha…
iya neng iya, gitu aja sewot… hehehe” jawab Cecil dengan sedikit kelakar.
Mata Neta
terus memandangi Toni yang berdiri tepat dihadapannya dengan jarak kurang dari
10 meter itu. Hingga pada suatu saat pikiran Neta melayang2 berimajinasi dengan
joroknya. Ia membayangkan dirinya dengan Toni sedang berciuman dengan ganas
serta dilanjutkan remasan remasan pada toket 32 C nya dan lanjut kedaerah2
sensitif milik Neta. Namun disaat asyik asyiknya membayangkan tiba2,
“Woiiii!!
bengong aja lo.. pasti lg mikir yg jorok2 ya… hayoo ngaku deh lo…” kaget Cecil
dengan lirih dan penasaran dg tingkah temannya yg melamun sambil senyum2 sesaat
itu.
“Ah.. eng..
enggak ko Cil..” jawab Neta dengan sedikit terbata2 karena shock setelah
dikejutkan temannya secara tiba2 itu.
“Bo’ong lo..
keliatan kali dasar omes… otak mesum kakakakak..” ledek Cecil sambil berkelakar
lirih.
“Sialan.. lo
tu yang omes Cil… hihihi..” jawab Neta dengan nada malu tidak menerima
perkataan sahabatnya itu.
“Eh.. emang
lg ngebayangin apaan sih? Koq keliatannya seru nih… siapa tau gue juga bisa
ikutan hahahahaha..” kelakar Cecil sambil menutupi mulutnya yg tertawa
terbahak2.
“Hahahaha,
ah elo CIl… Itu tuh si Toni..” Neta mengarahkan pandangannya ke arah Toni.
“Toni?
kenapa emang???” Cecil menjadi tambah penasaran.
“Emm.. tadi
itu gw lg ngebayangin berduaan terus gitu2 deh sama si Toni hihihi.. seru deh..
” jawab Neta sambil cekikikan dan masih memandangi Toni yang sedang dalam
posisi tegap itu.
“Yaelahhhh…
cuma ngebayangin doang, mana ada seru2nya tuh..” ledek Cecil sekali lagi.
“Lah.. kalo
ga ngebayangin terus mau ngapain lg emangnya??” jawab Neta dg polos disertai
nada penasaran dengan sesuatu yg dianggap seru oleh Cecil dibanding yg
dilakukannya barusan.
“Mau tau lo
gimana caranya biar lebih seru??”
“Gimana
emangnya Cil?” saut Neta semakin penasaran.
“Perhatiin
gw baik2 ya Net..” jawab Cecil dengan nada sedikit serius.
Seketika itu
Cecil melakukan aksinya. Pertama ia memandang mata Toni secara terus menerus.
Lama ia memandangi Toni, namun tak sedikitpun ia memandang balik kearah Cecil.
Hingga akhirnya setelah beberapa menit, akhirnya Toni melirikkan matanya
kekanan dan kekiri terlihat sedikit bosan dengan posisi tegapnya yang
mengharuskan ia memandang fokus pada arah2 tertentu saja, dan akhirnya
pandangan matanya berhenti sejenak ke arah Cecil.
Dalam hati
Toni merasa sedikit terheran kenapa daritadi Cecil terus menatapinya seperti
itu dan tak sedikitpun menampikkan pandangannya. Setelah itu perhatian Toni
beralih padanya. Cecil kemudian langsung melancarkan serangan kedua , Ia
membuka satu kancing baju Osisnya yang paling atas.
“Cleguk…”
terlihat Toni sontak kaget dan merasa ada yang menggoda dirinya di bawah terik
matahari yang menyengat kota Bekasi itu. Cecil tidak berhenti disitu, setelah
membuka kancing bajunya yg paling atas ia mencondongkan badannya kebelakang,
sehingga nampak sedikit gundukan toket montok Cecil yang tertutup BH putih
dengan size 34 C yang lumayan brutal untuk seukuran anak SMA.
Dag dig dug
terus berdegup dada Toni, pikirannya menjadi terpecah antara fokus pada Kepala
Sekolah yang sedang memberi ceramah atau tingkah gila Cecil yang bikin
celananya jadi gerah. Konsentrasinya buyar, ditambah Cecil membungkukkan
badannya tersebut sambil memandanginya. Seketika konsentrasi Toni yg semula
tertuju pd jalannya upacara berpindah memandangi pemandangan yg menakjubkan
tepat dihadapannya itu. Cecil terus menegak-condongkan badanya sambil sesekali
tangannya mengibas2kan sedikit sela2 baju yg terbuka satu kancing itu.
Toni semakin
menekan tatapan matanya kearah sela2 buah dada yg terkadang timbul tenggelam
seiring tegak-condongnya tubuh Cecil. Dalam hati Toni berkata “Mimpi apa gue
semalam, bisa dapet sarapan plus plus kayak gini.. euhhh”. Penis Toni semakin
menegang keras, keringat bercucuran, urat mengencang di sekitaran kepalanya,
hal ini benar benar membuat Toni hilang arah. Ia hanya dapat menelan ludah
clegak cleguk saja.
Cecil terus
mengimprovisasikan aksinya, ia menarik sedikit rok mininya keatas secara
perlahan2. Naik turun, naik turun sambil dielus2 sedikit, sehingga membuat
semakin panas lapangan upacara yg sudah panas terkena terik matahari itu.
Gerakkannya berlanjut dengan menempelkan tangan kanannya ke toket yang terlapis
oleh baju Osis itu sembari meremas remas teteknya secara perlahan lahan,
sesekali Cecil memandangi Toni dg tatapan sayu sembari mengeluarkan lidah dari
mulutnya untuk digoyang2 beradu dengan bibir seksi miliknya itu.
Kelakuan
liar Cecil tersebut berlangsung sekitar 10 menitan, hingga tak terasa kalu
sebenarnya Cecil juga merasa sange sendiri karna ulahnya itu, apalagi tampang
Toni yg lumayan ganteng menambah intensitas libido yg naik didalam ubun2 kepala
Cecil. Hingga sesuatu membuat ia menghentikkan aksi panasnya.
“HEEEEIIIIII…!!!!
Yang bener aja lo cil masak sampai buka kancing baju segala.. ntar kalo ketauan
yg lain gimana? bis2a ketauan guru juga.. ngawur ih lo..” sentak Neta sambil
menarik pundak Cecil kebelakang dengan nada sedikit was was.
“Hahaha….
ini baru namanya seru.. tenang aja ga bakal ketauan kok Net… hihihi…” cekikikan
Cecil menanggapi sahabatnya yang daritadi mengawasi ulah nakalnya itu sembari
mengancingkan bajunya yg terbuka satu.
Keduanya
langsung menatap Toni secara bersamaan, terlihat wajah Toni memerah, kemudian
keduanya langsung sedikit terkejut ketika melihat kebawah ada sesuatu yang
menonjol di celana Toni bagian resletingnya.
“Kikikikik…
rupa2nya ada yg lagi tegang nih..” cekikik Cecil, disahut oleh Neta yg juga
ikut cekikikan puas melihat korbannya merasa tegang berat karena menahan
sensasi upacara dipagi itu.
Setelah aksi
Cecil selesai, Toni sesegera mungkin berkosentrasi melanjutkan tugasnya untuk
menyelesaikkan upacara bendera di hari senin yg panas itu.
Upacara pun
selesai, semua siswa berhamburan menuju tempat kongkow masing2 untuk mengobrol2
memanfaatkan waktu senggang 15 menit sebelum bel masuk pelajaran dimulai.
“Eh..eh…
Net, bentaran ya gue kekamar mandi dulu, mendadak pengen pipis nih hehehe..”
ucap Cecil kepada Neta yg sedang menuju kelas. Ternyata Cecil masih merasakan
efek dari kelakuan erotisnya saat upacara tadi, dimana libidonya belum juga
turun dan ia masih saja merasa horny serta perlu menuntaskan perasaan kentang
yang melanda dirinya saat itu.
“Hahaha..
itu tuh akibatnya kalo suka yang enggak2 kikikikik..” ledek Neta sembari
cekikikan.
“Yeeeee….
apaan sih lo.. seru tauk hahahaha” kelakar Cecil menanggapi celotehan Neta.
Kemudian
Cecil berlari kecil menuju kamar mandi. Kamar mandi yg terletak sedikit jauh
dari ruang2 kelas dan tertutup bangunan kantin itu tampak sepi. Sesampainya
disana Cecil terkejut ketika melihat ada cowok yang berdiri didepan kamar
mandi, cowok itu kemudian bersamaan menengok ke arah Cecil. Ternyata cowok itu
dalah Toni.
Meraka sama2
melempar senyum dengan agak canggung tersipu2 serta muka yg memerah. Tak
disangka tak dinyana mereka berdua bisa bertemu di kamar mandi yang kebetulan
sedang sepi dan tidak ada orang sama sekali, ditambah mereka berdua dalam
keadaan biologis yang sedang sama2 horny akibat upacara penuh gairah yang baru
saja selsesai tadi. Akhirnya dengan segenap perasaan kentang yang menyelimuti,
Toni memutuskan untuk memberanikan diri menghampiri Cecil dan menyapanya.
“Hay cil..
eee… kok berdiri disitu aja? Gak.. gak jadi masuk kamar mandi?” ucap Toni
mencoba berbasa basi namun justru kalimat yang muncul dari mulutnya menjadi
terbata2.
Cecil
sedikit terkejut dengan keberanian Toni, yang menghampiri dan menyapanya. Toni
memang dikenal sebagai cowok berperawakan maskulin disekolahan, ia ikut Pasukan
Pengibar Bendera, fisiknya atletis karena sering kali ekskulnya mengadakan
latihan fisik secara rutin.
Diam diam
Toni mengagumi keindahan fisik Cecil, dengan paras cantik kulitan putih dan
toket berisi yang selalu bergoyang goyang saat sedang berjalan, membuatnya
ingin sekali kali dapat mengencani cewek itu. Namun apa daya, tak Cuma dia
seorang yang mengagumi Cecil. Hampir semua cowok disekolahnya pasti punya
keinginan untuk mendapatkan Cecil. Apalagi ditambah Cecil lebih tertarik pada
cowok cowok mahasiswa dibanding ABG SMA macam dirinya itu. Seketika Cecil
menjawab memberi respon pada pertanyaan Toni tadi,
“Ummm… jadi
sih ton… tapi kalo aku masuk sendirian kayaknya ga asik deh.. hihihi..” jawab
Cecil dengan nada sedikit merayu disertai perasaan birahi yang sudah memuncak
dan menuntut untuk segera dituntaskan.
Bak
mendapatkan hujan lebat ditengah gurun pasir yang tandus, Toni merasa bahagia
sekali karena birahinya yang sudah memuncak ternyata mendapatkan sambutan yang
baik dari seorang gadis cantik dambaannya itu. Tanpa babibu Toni langsung
menjawab,
“Emmm… masuk
bareng yuk cil… Pokoknya lo harus tanggung jawab… huuuufff…” saut Toni dengan
sedikit manja meminta Cecil untuk masuk kekamar mandi yg sama.
“Yeeee… kok
jadi aku sih….?? Huh…. yaudah yuk ton… mumpung lg sepi…. hihihi..” jawab Cecil
sembari menggandeng tangan Toni masuk ke dalam kamar mandi untuk menyelesaikan
sesuatu yang mengganjal diantara dua muda mudi SMA itu.
“Gleeek,
ceklak..” Pintu kamar mandi sudah tertutup rapat rapat, mereka berdua telah
berhasil masuk dengan aman tanpa diketahui oleh orang lain. Langsung saja Toni
memeluk Cecil dengan eratnya, ia memulai dengan menciumi harum rambut Cecil.
Tercium aroma wangi shampoo dari rambut Cecil yang menambah intensitas libido
Toni. Setelah itu ia ciumi telinga Cecil, dijilati dengan lembut mulai dari
telinga hingga ke tengkuk kepala, hal ini jelas membuat birahi Cecil semakin
menjunjung tinggi.
“Emmmh…
emmmh… uhhhh..” lenguhan lenguhan kecil muncul dari mulut Cecil diiringi dengan
nafasnya yang semakin berat. Kemudian mereka melanjutkan dengan menempelkan
bibir satu sama lain, dan kemudian memulai untuk saling melumat. Toni
menjulurkan lidah kedalam bibir Cecil, dan langsung saja Cecil dengan lahap
melumatnya dan saling bergantian menikmati sensasi FK itu.
Sembari
berkulum bibir, tangan Toni dengan cepat merabai toket Cecil yang menyembul itu
dari luar, ia terus meremas remas dengan tempo yang lambat dan sangat menikmati
kekenyalan toket gadis cantik itu dari luar bajunya. Berlanjutlah ia dengan
cepat membuka kancing baju Cecil satu per satu dan tak sabar untuk melihat
gundukan toket secara nyata milik cewek yang sering jadi bahan pembicaraan
cowok2 di sekolahan itu. Akhirnya terpampanglah bongkahan tetek yang terbungkus
BH putih dengan motif renda yang semakin memper seksi tampilan tersebut. Dengan
manjanya, Cecil berucap,
“Ayooo
Toniiii… jangan lama2, sikat aja langsung”
Seolah
mendapat komando dari atasan, segera Toni menurunkan kedua katup BH itu
terlihat jelas puting berwarna coklat muda kemerah-merahan yang sudah keras
memancung menandakan sipemilik sudah sangat horny berat. Dan langsung saja Toni
memilin-milin lembut kedua puting itu dan mengenyotnya dari sisi kanan terlebih
dahulu.
“Uuuhh…
Amhhh… enak banget Ton… teruss kenyot teruss…”
Nafas Cecil
semakin berat. Nampak tangan kanan Cecil sedang menyusup memasuki rok pendeknya
dan menggesek gesekkan jarinya ke CD nya yang sudah mulai banjir oleh cairan
dari dalam memeknya.*Berlanjut Toni sembari mengenyot puting dari kanan ke
kiri, tangannya bergerak melepas pengait BH dari belakang dan setelah lepas,
gundukan toket 34 C itu semakin bebas bergoyang kekanan dan kekiri. Kekenyalan
toket itu sudah tidak terbatasi lagi. Sejenak Toni menghentikan aktivitasnya
dan memandangi keindahan tubuh yang selama ini ia idam idamkan.
“Hoooyy..!!
Bengong aja sih Ton… buruan nih meki aku udah gatel bangeeeeett…” sentak Cecil
dengan sedikit manja sembari menunjuk nunjukkan telunjuknya ke arah dalam rok.
“Siap
komandaaaan!!” sahut Toni dengan tegas dan langsung saja ia lanjutkan menjilati
dan menyedot nyedot puting Cecil dengan jurus lidah naga miliknya itu.
“Sruput…. Slrupuuut..” begitulah kira kira lidah naga berkombinasi dengan bibir
Toni mengeluarkan suaranya.
Sembari
mengenyot toket Cecil, tangan kiri Toni langsung bergelirnya, menyasar kedalam
isi rok mini warna abu-abu itu. Sesampainya disana, Toni terkejut mendapati
memek yang terbungkus celana dalam itu sudah becek basah kuyup. Ia terheran
heran mendapati begitu sangenya Cecil saat itu. Dengan semangat Toni mengelus
memek becek itu perlahan lahan. Ia gosok gosokkan jemarinya dari luar celana
dalam sembari mulutnya aktif ngenyot payudara kenyal itu.
“Uuuuh…
yessss… nikmat….” Desah Cecil dengan nafas yang semakin memburu.
Setelah
beberapa saat, Toni segera berinisiasi untuk menyingkapkan rok mini itu keatas
menutupi perut Cecil. Sehingga nampaklah gundukan vagina yang menonjol tertutup
oleh celana dalam warna pink bermotif polkadot yang sudah becek oleh cairan
yang keluar dari dalam mekinya itu.
Segeralah
Toni melorotkan celana dalam itu kebawah hingga mencapai mata kaki, dan
terpampanglah sudah memek tembem putih bersih yang ditumbuhi oleh bulu-bulu
halus yang baru tumbuh disekitar labia mayora milik Cecil. Dengan gerak cepat
bak seribu bayangan, jari jari Toni langsung menuju ke arah memek becek itu,
lanjutlah ia memainkan jari2nya, menggesek gesek dan menyursuri setiap jengkal
bagian dari memek tembem itu. Jarinya terus mengitari dan sejenak berhenti
ketika ia menemukan sebuah klitoris yang tersembunyi dari dalam lipatan labia
minora, ia mainkan sebentar dengan telunjuknya dan kemudian langsung
menyasarkan jilatannya ke klitoris Cecil. Kini lidah naga pun berpindah daerah
operasi. Seketika Cecil melenguh,
“Uuuuhhh…
Ahhhh… enak tooon… jilat terus…” nafasnya semakin tak terkendali bak seekor
kuda yang tengah berlari kencang dipadang pacuan yang luas.
Toni
menggesek gesekkan telunjuknya ke memek Cecil untuk beberapa saat dan kemudian
“Bleeesss” kini jari telunjuknya sudah tertancap masuk ke liang surga yang
sudah banjir itu. Selakangan Cecil ia buka lebar lebar, menyambut kehadiran
rasa nikmat didepannya.
“Awww… Uuuh…
pelan2 ya Tonnnnn…” kemudian diikuti oleh jari tengah Toni dengan tempo pelan
maju mundur ia kobel memek Cecil dengan giat sembari lidahnya memainkan
klitoris Cecil yang membuat ia jadi merem melek keenakan.
Tangan kiri
Toni tak lantas diam begitu saja, ia langsung daratkan ke toket kenyal sebelah
kiri milik Cecil dan diremas remasnya. “Clak… clakk… clakkk…” begitulah kira2
bunyi dalam kamar mandi yang mereka pakai bersama itu. Semakin lama Toni
semakin menaikkan tempo kobelan ke vagina Cecil ke RPM yang lebih tinggi, dan
hingga akhirnya tibalah saat saat yang ditunggu oleh Cecil.
“Uuuuhh…
Toniiii… Ahhhhh… Yesss…. Aku keluaaaaaarrr…..” kalimat penuh kepuasan itu
meluncur dari bibir Cecil.
Cecil
terengah engah pikirannya serasa melayang layang diudara, serasa beban dikepala
hilang dan sangat ringan sekali, seiring kedutan luar biasa yang terjadi
didalam vaginanya yang terus menyemprotkan cairan orgasme kemuka Toni yang
tepat berada dihadapannya.
Toni
menghentikan kobelannya sejenak, memberikan waktu untuk Cecil menghabiskan sisa
sisa orgasmenya. Dan Toni pun juga hanya bisa diam dan menikmati setiap
semprotan yang keluar dari memek tembem itu hingga tetesan yang terakhir.
“Hihihi….
maaf ya Tonnn……jadi kena mukamu deh….. hihihi….” kata Cecil dengan nafas
sedikit terengah-engah setelah menyelesaikan orgasmenya yang dahsyat itu.
Tanpa
mengindahkan kata kata tadi, Toni pun tidak mau menyia nyiakan waktu yang ada,
Ia segera membuka celana panjang warna abu abu SMA miliknya, ia sengaja
menyisakan celana dalamnya agar Cecil yang membukakan dan memberikan surprise
dari dalam CD nya.
Langsung
saja Cecil melorotkan CD Toni kebawah, Dan “Wuuuuuusssss…” ayunan penis Toni
yang sudah super tegang itu mencuat dari dalam kandangnya, sontak membuat Cecil
yang sudah menanti nanti menjadi kaget, karena penis kekar yang sedang tegang
itu sempat menampol hidung Cecil dengan sekejap. Kemudian ia menjadi seketika
terpana melihat kekarnya penis Toni dengan ukuran sekitar 13 cm yang
dikelilingi oleh urat urat kencang, seakan sudah siap untuk maju berperang.
“Woow…
amazing… gagah sekali burung kamu Toni.. hihihi….” kagum Cecil pada Toni.
“Iya dong
sayang… soalnya kalo aku lagi push up, si Hercules ikutan push up juga….
Hahahaha…” canda Toni.
“Sekarang
giliran kamu puasin aku ya yaanng…???” pinta Toni dengat penuh semangat.
“Siaaap
komandaaan….!!” saut Cecil seraya menggengam penis Toni yang super tegang itu.
Ia kocok
penis itu dengan perlahan, sudah nampak cairan pelumas yang meleleh dari palkon
Toni. Cecil terus mengocok dengan tempo semakin cepat, ia goyangkan penis itu
kekanan, kekiri, kebawah, dan keatas sembari dikocok membuat sensasi hand job
menjadi tambah nikmat. Toni terkagum kagum, merasakan servis luar biasa dari
Cecil, tak ia sangka sudah seperti bintang bokep profesional saja Cecil ini.
Capek
mengkocok kocok penis Toni, Cecil lalu tanpa malu-malu dan jijik langsung ganti
menjilati palkon itu yang dapat membuat Toni jadi kelonjotan, ia merasakan
seperti ada setruman kecil di area palkon miliknya itu. Setelah puas menjilati,
kemudian Cecil dengan lahapnya mengulum penis Toni kedalam mulutnya, sekarang
berganti dengan teknik Blow Job, Cecil mencoba menuntaskan birahi yang
menggumpal pada diri Toni.
Namun
tiba-tiba….
“KRIIINGGGGG…
KRINGGGGG… KRIIINGGGG….” bunyi bel sekolah tanda jam pelajaran dimulai sudah
menggelegar, pertanda para siswa sudah harus masuk untuk mengikuti pelajaran.
Kedua sejoli itu seketika kaget dan sejenak menghentikan aktivitas mesumnya.
“Duh gimana
Ton..??? Udah bel gini…” tanya Cecil dengan nada sedikit panik pada Toni.
“Lah…??? Ya
dilanjut dong yang… masa mau udahan…??? Hmmmm…” gerutu Toni pada Cecil.
“Titit kamu
sih bandel…!! daritadi ga keluar keluar, capek juga kan aku ngenyotnya….huuuft”
Cecil berbalik menggerutu.
“Hehe iya
cantik… habis ini langsung deh… ga aku tahan tahan lagi…” jawab Toni sembari
terkekeh.
Kemudian
langsung saja Cecil menkombinasikan teknik hand job dan blow job nya, dengan
tempo yang cepat, kuat, dan jilatan yang super nikmat. Keringat Toni semakin
bercucuran deras, ia merasakan ada sesuatu yang membuat dirinya nyut-nyutan,
seperti ada luapan yang akan menyembur dari lubang penisnya.
Matanya
terpejam, kedua tangannya mengacak-acak rambut Cecil maju mundur seirama dengan
gerakan pinggulnya yang ia pompa terus menerus. Hingga pada akhirnya Toni
sampai pada klimaks birahinya yang sedari upacara tadi terus mengganggu
dirinya. Badannya bergetar hebat, urat uratnya seakan mau lepas. Ia benar benar
menikmati orgasme yang dibantu oleh seorang gadis cantik idamannya itu.
“Ahhh… ahhh…
aku crooot…. yaaaang…..” seru Toni dengan nafas yang tersengal sengal.
“Croot…
Crooot… Coroot..” sebanyak tiga kali cairan sperma kental milik Toni membanjiri
mulut Cecil yang sedari tadi terus mengulum penis kekar anak SMA itu. Sambil
tersenyum Toni mengatakan kepada Cecil…..
“Makasih ya
sayang, servicemu itu…. 9 dari 10… mantaaaap… hahaha..” kelakar Toni yang
memberi penilaian pada Cecil atas servicenya yang luar biasa memuaskan itu.
Cecil
membalas ucapan itu dengan mencubit paha Toni, ia tersenyum manja. Kemudian
mereka berdua segera membershihkan diri dan secepat mungkin memakai kembali
pakaian mereka masing masing.Toni keluar dari kamar mandi duluan. Ia mengawasi
keadaan sekitar, setelah aman barulah Cecil keluar dan mereka langsung ngacir
menuju kelasnya masing-masing. Sesampainya dikelas, ternyata pelajaran sudah
dimulai, dengan baju yang sedikit kurang rapi dan rambut yang agak acak acakan,
Cecil masuk kedalam kelas dan segera duduk disamping Neta.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar