CERITA
DEWASA - Siang itu pertemuanku dengan client makan waktu lebih cepat dari
perkiraan. Jam masih menunjukkan jam 11.00, paling sampai kantor pas jam
istirahat dan pasti sdh sepi, pada makan siang diluar kantor mmm kubelokkan
mobilku, dan kutuju satu arah pasti kantor Tari istriku. Istriku seorang
wiraswasta, berkantor di daerah Tomang. Eee mas Tommy, tumben muncul siang-siang
begini?Dina sekretaris Tari menyambutku Sepi amat..? udah pada
istirahat..?sahutku sambil melangkah masuk kantor yang tampak sepi. Mmm Tari ke
customer sama pak Darmo, Liliek dan Tarjo nganterin barang dan katanya Tari
sekalian meeting dengan customer sukri lagi Dina suruh beli makan siang, tunggu
aja mas diruangan Tari..celoteh Dina yang berjalan di depanku memperlihatkan
pantatnya yang montok bergoyang seirama dengan langkah kakinya. Aku masuk ke
ruangan Tari, kujatuhkan pantatku ke kursi direktur yang empuk Dalam hati aku
mengutuk habis-habisan, atas kesialanku hari ini malah sampe disini, ketemu ama
Dina oh ya Dina sebenarnya adalah sahabat Tari waktu kuliah, janda beranak 2
ini diajak kerja istriku setelah setahun menjanda orangnya cantik, ramah cuma
sebagai lelaki aku kurang menyukai karakternya terutama dandanannya yang selalu
tampak menor, dengan tubuhnya yang montok tetenya gede sebanding dengan
pantatnya yg juga gede, pokoknya bukan type wanita yg kusukai dan menurutku
kulitnya terlalu putih jadi tampak kaya orang sakit-sakitan walaupun kata Tari,
Dina
orangnya sangat cekatan dan sangat doyan kerja alias rajin Kubuka laptopku dan
kunyalakan kucari-cari file yang kira-kira bisa menemaniku disini daripada aku
hrs ngobrol sama Dina, yang menurutku bukan temen ngobrol yang asyik wow di
kantong tas laptopku terselip sebuah CD wiih DVD bokep punya Rudy ketinggalan
disini lumayan juga buat ngabisin waktuku nungguin Tari. Mmmm Asia Carera
lumayan bikin ngaceng juga setelah kira-kira setengah jam melihat aksi seks
Asia Carera melawan aksi kasar Rocco Sifredi Ooo.. ooo.. mas Tommy nonton apa
tuuuh sorry mas Tommy mau minum apa..? panas, dingin hi..hi.. pasti sekarang
lagi panas dingin kan..?suara Dina bagaikan suara petir disiang bolong dengan
nada menggodaku Ah kamu bikin kaget aja ngg dingin boleh deh mm ga ngrepotin
neeh..?sahutku sambil memperbaiki posisiku yang ternyata dari arah pintu, layar
laptopku keliatan banget sial lagiiii. aahh masa bodo laahh toh Dina bukan anak
kecil.. Dina masuk ruangan lagi sambil membawa 2 gelas es jeruk.. Mas Tommy
boleh dong Dina ikutan nonton mumpung lagi istirahat kayanya tadi ada Rocco
sifredi yak..?kata Dina sambil cengar cengir bandel.. ha kamu tau Rocco Sifredi
juga..?tanyaku spontan agak kaget juga, ternyata wanita yang tiba-tiba kini
jadi tampak menggairahkan sekali di mataku, tau nama bintang film top bokep
Rocco Sifredi Woo bintang kesayangan Dina tuuuh..sahut Dina yang berdiri di
belakang kursiku Kamu sering nonton bokep..?tanyaku agak heran sebab Dina setelah
menjanda tinggal dg orang tuanya dan rumahnya setahuku ditinggali banyak orang
Iya tapi dulu waktu masih sama begajulitu..sahut Dina enteng dan membuatku
ketawa geli mendengar Dina menyebut mantan suaminya yang kabur sama wanita lain
Suasana hening tapi tak dapat dielakkan dan disembunyikan nafas kami berdua sdh
tak beraturan, bahkan beberapa kali kudengar Dina menghela nafas panjang ciri
khas wanita yang hendak mengendorkan syaraf birahinya yang kelewat tegang dan
beberapa kali kudengar desisan lembut, seperti luapan ekspresi yang kuartikan
Dina sudah larut dalam aksi para bintang bokep di layar monitor Sementara
keadaanku tak jauh beda.
celanaku
terasa menyempit desakan batang kemaluanku di selangkangan yang mengeras sejak
setengah jam yang lalu, mulai menyiksaku dalam kondisi seperti ini biasanya,
aku melakukan onani di tempat.. Tapi kali ini masak onani di depan Dina..?
ampuuuunn siaal lagiii..! Din.. kamu suka Rocco Sifredi..? memang suka
apanya..?tanyaku memulai komunikasi dengan Dina yang desah napasnya makin
memburu tak beraturan dan sesekali kudengar remasan tangannya seolah gemas pada
busa sandaran kursi yang kududuki Mmm hhh.. apanya yak..? iih mas Tommy
nanyanya sok ga tau..sahut Dina sambil mencubit pundakku entah siapa yang
menuntun tanganku untuk menangkap tangan Dina yang sedang mencubit mmm Dina
membiarkan tanganku menangkap tangannya Kamu ga cape, berdiri terus duduk sini
deh..?kataku sambil tetap menggenggam tangan Dina, kugeser pantatku memberi
tempat untuknya, tapi ternyata kursi itu terlalu kecil untuk duduk berdua,
apalagi untuk ukuran pantat Dina yang memang gede Pantat Dina kegedean sih
maskata Dina sambil matanya melempar kerling aneh, yang membuat darahku
berdesir hebat, akhirnya Dina menjatuhkan pantatnya di sandaran tangan.. oooww
aku dihadapkan pada paha mulus yang bertumpangan muncul dari belahan samping
rok mininya dan entah sejak kapan kulit putih ini menjadi begitu menggairahkan
dimataku..? Kembali perhatian kami tercurah pada aksi seks dilayar laptop
sesekali remasan gemas tangan lembutnya pada telapak tanganku terasa hangat
dimana tangan kami masih saling menggenggam dan menumpang diatas paha mulus
Dina Iiih Gila Dina sudah lama enggak nonton yang begini..kata Dina mendesah
pelan seolah bicara sendiri.. menggambarkan kegelisahan dan kegalauan jiwanya
kalo ngerasain..?tanyaku menyahut desahannya tadi Apalagi jawabnya pendek serta
lirih sambil matanya menatapku dengan tatapan jalang yang bisa kuartikan
sebagai tantangan, undangan atau sebuah kepasrahan,
kutarik
lembut tangannya dan diikuti tubuh montoknya kini pantat montok Dina mendarat
empuk di pangkuanku sedangkan tanganku melingkar di pinggangnya yang ternyata
cukup ramping tak berlemak Iblis dan setan neraka bersorak sorai mengiringi
pertemuan bibir kami yang kemudian saling mengulum dan tak lama lidah kami
saling belit di rongga mulut mmm tangan Dina melingkar erat di leherku dengan
gemetaran kulayani serangan panas janda cantik berumur 32 tahun ini seolah
ingin memuaskan dahaga dan rindu dendamnya lewat aksi ciuman panasnya Tanganku
memang dari dulu trampil memainkan peran jika dihadapkan dengan tubuh wanita
menelusup ke balik blazer hitam yang dikenakan Dina dan terus menelusup sampai
menyentuh kulit tubuhnya sentuhan pertamaku pada .kulit tubuhnya membuat Dina
menggeliat resah dan menggerang gemas rangkulan tangannya semakin erat di
leherku sementara ciuman bibirnya juga semakin menggila mengecupi dan mengulumi
bibirku tanganku mulai merambah bukit dadanya yang memang luar biasa montok,
yang jelas diatas cup B sebab buah dada Tari istriku yang ber bra 36B jauh tak
semontok buah dada Dina Tiba-tiba Dina meronta keras, saat tanganku meremas
lembut buah dadanya yang mengeras akibat terangsang birahi tinggi. Ooohh mas
Tommy suudaah mas hhh.. hhh jangan mas, Dina ga mau menyakiti Tari hh
ooohh..kalimat diantara desah nafas birahi ini tak kuhiraukan dan rontaan
kerasnya tak berarti banyak buatku tanganku yang melingkar di pinggangnya tak
mudah utk dilepaskannya Ada apa dengan Tari..? ga akan ada yang merasa disakiti
atau menyakiti selama ini jadi rahasia ayo sayang waktu kita tak banyak
nikmatilah apa yang kamu ingin nikmati bisikku lembut di sela-sela aksi bibir
dan lidahku di leher jenjang berkulit bersih milik janda cantik bertubuh montok
ini Ampuuun mas, oooww Dina ga tahaaan hh..hh ssshhh rengek Dina memelas yang
tak mampu membendung gelegak birahi yang mendobrak hebat pertahanannya Blazer
hitam yang dikenakan Dina sudah teronggok dibawah kursi putar yang kami gunakan
sebagai ajang pergulatan dibalik blazer hitam,
tubuh montok
berkulit putih mulus itu hanya mengenakan penutup model kemben berbahan kaos,
sehingga dari dada bagian atas sampai leher terbuka nyata bergetar syahwatku
menyaksikan pemandangan ini buah dadanya yang montok dengan kulit putih bersih,
mulus sekali sehingga urat-urat halus berwarna kebiruan tampak dipermukaan..
buah dada montok yang sedang meregang nafsu birahi itu tampak mengeras,
memperlihatkan lembah yang dalam di tengahnya tampak bergerak turun naik
seirama dengan nafas birahinya yang mendengus-dengus tak beraturan iihh
menggemaskan sekali.. woow.. bukan main..! begitu tabir berbahan kaos warna
orange itu kupelorotkan ke bawah.. muncullah keindahan yang menakjubkan dari
sepasang bukit payudara yang asli montok dan sangat mengkal, hanya tertutup bra
mini tanpa tali, sewarna dengan kulit mulusnya Oooohh.. maaasss..?desahnya
lirih ketika tabir terakhir penutup payudaranya meninggalkan tempatnya dan
secara refleks Dina menyilangkan kedua tangannya di depan dadanya, tapi
dimataku, adegan itu sangat sensual.. apalagi dengan ekspresi wajahnya yang
cantik sebagian tertutup rambutnya yang agak acak-acakan matanya yang bereye
shadow gelap menatapku dengan makna yang sulit ditebak Mas.. janggaaan teruskan
Dina takuut Tari datang hhh hhh bisiknya dengan suara tanpa ekspresi tapi aku
sdh tak mampu mempertimbangkan segala resiko yg kemungkinan muncul lembah
payudara Dina yang dalam itulah yang kini menggodaku maka kubenamkan wajahku ke
dalamnya lidahku terjulur melecuti permukaan kulit halus beraroma parfum mahal
kontan tubuh bahenol di pangkuanku itu menggelepar liar, spt ikan kehilangan
air, ditambah amukan janggut dan kumisku yang sdh 2 hari tak tersentuh pisau
cukur Ampuuuunnn maaass. iiiihhh gellliii aaahh mmm,ssssshhh.. ooohh rengek dan
rintihannya mengiringi geliat tubuh indah itu wooow jemari lentiknya mulai
mencari-cari. dan menemukannya di selangkanganku bonggolan besar yang
menggembungkan celanaku diremas-remas dengan gemas sementara aku sedang
mengulum dan memainkan lidahku di puting susunya yang sudah menonjol keras
berwarna coklat hangus tanganku menggerayang masuk kedalam rok mininya yg
semakin terangkat naik kudapatkan selangkangan yang tertutup celana dalam putih
dan kurasakan pada bagian tertentu sudah basah kuyub, Dina tak menolak ketika
celana dalam itu kulolosi dan kulempar entah jatuh dimana Dina mengerang keras
dengan mata membelalak, manakala jariku membelah bibir vaginanya yang sudah
sangat basah sampai ke rambut kemaluannya yang rimbun bibir cantik yang sudah
kehilangan warna lipsticknya itu gemetaran layaknya orang kedinginan terdengar
derit retsluiting.
ternyata
jemari lentik Dina membuka celanaku dan menelusup masuk kedalam celana kerjaku
kulihat matanya berbinar dan mulutnya mendesis seolah gemas, ketika tangannya
berhasil menggenggam batang kemaluanku sesaat kemudian batang kemaluanku sudah
mengacung-acung galak di sela bukaan retsluiting celanaku dalam genggaman
tangan berjari lentik milik Dina makin lebar saja mata Dina yang menatap jalang
ke batang kemaluanku yang sedang dikocok-kocoknya lembut Aaaah mass Tommyy mana
mungkin Dina sanggup menolak yang seperti ini hhhh. ssss .sssshhh lakukan mas..
oohhh toloong bikin Dina lupa segalanya mas Dina ga tahhaan kalimatnya mendesis
bernada penuh kepasrahan, namun matanya menatapku penuh tantangan dan ajakan
Kurebahkan tubuh montok Dina di meja kerja Tari yang lebar setelah kusisihkan
beberapa kertas file dan gelas minum yang tadi ditaruh Dina diatas meja itu..
sementara laptopku masih terbuka dan adegan seks dilayar monitornya, sementara
jari tengahku tak berhenti keluar masuk di liang sanggama Dina yang sangat
becek mungkin benar kata orang, cewek yang berkulit putih cenderung lebih basah
liang sanggamanya seperti halnya Dina, cairan liang sanggamanya yang licin
kurasakan sangatlah banyak sampai ada tetesan yang jatuh di atas meja.Dina
sudah mengangkangkan kakinya lebar-lebar menyambut tubuhku yang masuk diantara
kangkangan pahanya, aku berdiri menghadap pinggiran meja, dimana selangkangan
Dina tergelar tubuh Dina kembali menggeliat erotis disertai erangan seraknya
ketika palkonku mengoles-oles belahan vaginanya, sesekali kugesek-gesekan ke
clitorisnya yang membengkak keras sebesar kacang tanah yang kecil.. bukit
vaginanya yang diselimuti rimbunnya rambut kemaluan yang tercukur rapi Ayoooo
maasss lakukan sekaraaang Dina ga tahaaannhh..hhh rengek Dina memelas. Bibir
cantik itu menganga tak bersuara, mata bereye shadow gelap itu membelalak lebar
dengan alis berkerinyit gelisah,
ketika
palkonku membelah bibir vaginanya dan merentang mulut liang sanggamanya kurasakan
palkonku kesulitan menembus mulut liang sanggama Dina yang sudah berlendir
licin Tubuh Dina meregang hebat diiringi erangan keras, manakala palkonku
memaksa otot liang sanggama Dina merentang lebih lebar kedua tangannya
mencengkeram keras lenganku sewaktu pelan-pelan tapi pasti batang kemaluanku
menggelosor memasuki liang sanggama yang terasa menggigit erat benda asing yang
memasukinya baru tiga perempat masuk batang kemaluanku, palkonnya sudah
menabrak mentok dasar liang sanggama sempit itu, kembali tubuh montok Dina
menggeliat merasakan sodokan mantap pada ujung leher rahimnya. Sepasang kaki
Dina membelit erat pinggangku sehingga menahan gerakku bibir cantik yang
gemetaran itu tampak tersenyum dengan mata berbinar aneh Mas Tommy tau kenapa
Dina suka Rocco Sifredi..?bisik Dina dengan tatapan mata mesra kujawab dengan
gelengan kepalaku Perih-perih nikmat kaya sekarang ini Dina pingin disetubuhi
Rocco Sifredi ayoo mas.. beri Dina kenikmatan yang indah bisik Dina sambil
mengerling penuh arti, belitan kaki di pinggangku dilonggarkan, pertanda aku
boleh mulai mengayun batang kemaluanku memompa liang sanggamanya. Kembali suara
erangan dan rintihan Dina mengalun sensual mengiringi ayunan batang kemaluanku
yang pelan dan kalem keluar masuk liang sanggama yang kurasakan sangat
menggigit saking sempitnya, walaupun produksi lendir pelicin vagina wanita
bertubuh montok ini luar biasa banyaknya, sampai berlelehan ke meja kerja yang
jadi alas tubuhnya.. Punya kamu sempit banget Din aku seperti menyetubuhi
perawanBisikan mesraku tampak membuat janda beranak dua itu berbunga hatinya..
wajahnya tampak berseri bangga.. Punya mas Tommy aja yang kegedean kaya punya
Rocco Sifredi Dina suka sama yang begini gemesssiiin hhh hhhoohhh mmmaasssbelum
selesai kalimat Dina, kupercepat ayunan pinggulku.. membuat mata Dina kembali
membelalak, bibirnya meringis memperlihatkan gigi indah yang beradu,
mengeluarkan desis panjang.
Teeruuuss
maaasss ammppuunn nikkmaaat bukan main.. oooohhh aaaaaahhh
eeeenngghh..ceracaunya dengan suara setengah berbisik sesaat kemudian aku
merasakan serangan balasan Dina Dengan gemulai janda cantik ini memutar
pinggulnya, pinggangnya yang ramping bergerak menjadi engsel Luar biasa nikmat
yang kurasakan di siang tengah hari bolong itu Suara berdecakan yang semakin
keras di selangkangan kami menandakan semakin banjirnya lendir persetubuhan
dari liang sanggama Dina Wajah cantik Dina semakin gelisah mulutnya komat-kamit
seolah ingin mengatakan sesuatu tapi tak ada suara yang keluar, hanya desah dan
erangannya yang keluar alisnya yang runcing semakin berkerut apalagi matanya
yang kadang membelalak lebar kadang menatapku dengan sorot mata gemas
Oooooouuuuwww..!! mmmaaaaassssss. Diii..naa ga tahaann. mmmmmhhh!Kegelisahan
dan keresahannya berujung pada rengekan panjang seperti orang menangis
dibarengi dengan pinggul yang diangkat didesakan ke arahku bergerak-gerak liar
Aku tanggap dengan situasi wanita yang dihajar nikmatnya orgasme segera kuayun
batang kemaluanku menembus liang sanggama Dina sedalam-dalamnya dengan kecepatan
dan tenaga yang kutambah akibatnya tubuh Dina semakin liar menggelepar di atas
meja kerja Tari kepalanya digeleng-gelengkan dengan keras ke kanan dan ke kiri
sehingga rambutnya semakin riap-riapan di wajahny Ammmpppuuunnn. oooohhh
nnnggghhh. niikmmmaattnya. hhoooo.suara Dina seperti menangis pilu Ya
ammmpppuunn. kurasakan nikmat bukan main.. dinding liang sanggama wanita yang
tengah diamuk badai orgasme itu seakan mengkerut lembut menjepit erat batang
kemaluanku, kemudian mengembang lagi enam atau tujuh kali berulang membuatku
sejenak menghentikan ayunan kontolku, pada posisi di kedalaman yg paling dalam
pada liang sanggama Dina Tubuh Dina tergolek lunglai nafasnya tersengal-sengal,
tampak dari gerakan dada montoknya yang naik turun tak beraturan wajahnya yang
miring ke samping kanan tampak kulitnya berkilat basah oleh keringat birahinya,
sementara mata ber eyeshadow tebal itu tampak terpejam spt orang tidur rambut
panjang yang dicat blondie tampak kusut, awut-awutan menutupi sebagian wajah
cantiknya.
Kira-kira
setelah dua menit batang kemaluanku mengeram tak bergerak di liang sanggama
yang semakin beceka dengan gerakan lembut kembali kugerakkan pinggulku
mengantarkan sodokan keliang sanggama Dina Tubuh montok itu kembali menggeliat
lemah sambil mulutnya mendesis panjang Dina membuka matanya yang kini tampak
sayu .A Ssssshh mmm luar biasa .desah Dina sambil tersenyum manis. Kedua
tangannya meraih leherku dan menarik ke arah tubuhnya. Tubuhku kini
menelungkupi tubuh montok Dina, Dina memeluk tubuhku erat sekali sehingga bukit
payudaranya tergencet erat oleh dada bidangku seolah balon gas mau meletus, tak
hanya itu sepasang pahanya dilingkarkan di pinggangku dan saling dikaitkan di
belakang tubuhku Woooww.A leherku disosotnya dengan laparnya jilatan dan kecupan
nakal bertubi-tubi menghajar leher dan daun telingaku terdengar dengus nafasnya
sangat merangsangku aku dibuat mengerang oleh aksinya Ayo sayang, tuntaskan
hasratmu Dina boleh lagi enggak?bisiknya manja sambil bibirnya mengulum nakal
daun telingaku. Kurasakan pantat montok Dina bergerak gemulai, membesut hebat
batang kemaluanku yang terjepit di liang sanggamanya, sejenak kunikmati besutan
dan pelintiran nikmat itu tanpa balasan.. karena kuhentikan ayunan kontolku
Kamu ingin berapa kali..?Asahutku berbisik tapi sambil mengayunkan batang
kemaluanku dalam sekali.. Eeeeehhhhhhhh! sampe pingsan Dina juga
mauuuuuhhhhhh!jawabnya sambil terhentak-hentak akibat rojokanku yang kuat dan
cepatAku mengakui kelihaian janda 2 anak ini dalam berolah sanggama, kelihaiannya
memainkan kontraksi otot-otot perutnya yang menimbulkan kenikmatan luar biasa
pada batang kemaluan yang terjebak di liang sanggamanya yang beceka
tehnik-tehnik bercintanya memang benar-benar canggih Tari istriku wajib berguru
pada Dina, pikirku Tapi rupanya Dina tak mampu berbuat banyak menghadapi
permainanku yang galak dan liar Setelah pencapaian orgasmenya yang ke tiga
Wajah Dina semakin pucat, walaupun semangat tempurnya msh besar Ooooww my God
ayo sayaaang Dina masih kuat desisnya berulang-ulang sambil sesekali pantatnya
menggeol liar, mencoba memberikan counter attack Aku tak ingin memperpanjang
waktu, walau sebenarnya masih blm ingin mengakhiri, tapi waktu yang berbicara
hampir 2 jam aku dan Dina berrpacu birahi diatas meja kerja Tari.
Aku mulai berkonsentrasi
untuk pencapaian akhirku aku tak peduli erangan dan rintihan Dina yang
memilukan akibat rojokanku yang menghebat Ooohkk.. hhookkhh.. ooww.. sayaaang
keluarkan.. di di.. mulutkuuu yakkkhh..hhkk..Sebagai wanita yg berpengalaman
Dina tahu gelagat ini diapun mempergencar counter attacknya dengan goyang dan
geolnya yang gemulai kuku jarinya yang panjang menggelitiki dada bidangku dan
aku mengeram panjang sebelum mencabut batang kemaluanku dari liang becek di
tengah selangkangan Dina dan dengan lincah Dina mengatur posisinya sehingga
kepalanya menggantung terbalik keluar dari meja, tepat didepan palkonku yang
sedang mengembang siap menyemburkan cairan kental sewarna susu Dina mengangakan
mulutnya lebar-lebar dan lidahnya terjulur menggapai ujung palkonku
Hwwwoooohhh!!!!! ledakan pertama mengantarkan semburatnya spermaku menyembur
lidah dan rongga mulutnya aku sendiri tidak menyangka kalo sebegitu banyak
spermaku yang tumpah. bahkan sebelum semburan berakhir dengan tidak sabar
batang kemaluanku disambar dan dikoloh dan disedot habis-habisan. Dina duduk
diatas meja sambil merapikan rambut blondienya yang kusut, sementara aku
ngejoprak di kursi putar.. Wajah kamu alim ternyata mengerikan kalo sedang ML
mas?celetuk Dina sambil menatapku dengan pandangan gemas dengan senyum-senyum
jalang. Siang ini aku ketemu singa betina kelaparan sahutku letoy. Salah mas,
yang bener kehausan peju mas Tommy bikin badanku terasa segar ha..
ha..ha..sambut Dina sambil ketawa ngakak Waaakks mati aku mas,
Tari dateng
tuuuhh!Tiba-tiba Dina loncat turun dari meja dengan wajah pucat, buru-buru
merapikan pakaian sekenanya dan langsung cabut keluar ruangan akupun segera
melakukan tindakan yg sama waaah di atas sepatuku ada onggokan kain putih
ternyata celana dalam pasti milik Dina, segera kusambar masuk ke tas laptop dan
aku segera masuk ke kamar mandi yg ada di ruang kerja Tari. Yaaang chayaaang.
bukain doong suara Tari sambil mengetok pintu kamar mandi Hei.. bentar sayang
dari mana aja..?sahutku setengah gugup dari dalam kamar mandi. Ketika pintu
kubuka Tari langsung menerobos masuk busyeet Tari menubrukku dan aku dipepetin
ke wastafel aku makin gugup Sssshhhh untung kamu dateng say ga tau mendadak
aja, tadi dijalan Tari horny berat.Atanpa basa basi lagi celanaku dibongkarnya
dan setelah batang kemaluanku yang masih loyo itu di dapatnya, segera istriku
ini berlutut dan melakukan oral sex. meski agak lama, tapi berhasil juga
kecanggihan oral sex Tari istriku membangunkan kejantananku yang baru mo
istirahat tanpa membuka pakaiannya Tari langsung membelakangiku sambil
menyingkap rok kerjanya sampai ke pinggang, pantat Tari kalah montok dibanding
Dina,
namun
bentuknya yang bulat, mengkal sangat seksi di mataku sesaat kemudian CD
G-String dan stocking Tari sdh lolos dari tempatnya .AC mon darlinga. hajar
liang cinta Tari dari belakang dengan suara dengus nafas penuh birahi Tari
mengangkangkan kakinya sambil menunggingkan pantatnya Memang istriku
akhir-akhir ini sangat menyukai gaya doggie style lebih menyengatkatanya sesaat
kemudian kembali batang kemaluanku beraksi di liang sanggama wanita yang
berbeda Dalam posisi doggie style, Tari memang lihay memainkan goyang pantatnya
yang bulat secara variatif dan apalagi aku sangat suka melihat goyangan pantat
seksi Tari, membuat aku semakin semangat menghajar liang sanggama Tari yang tak
sebecek Dina Untungnya Tari adalah type wanita yang cepat dan mudah mencapai
puncak orgasme.. nggak sampai 10 menit kemudian Tari mulai mengeluarkan
erangan-erangan panjang aku hafal itu tanda-tanda bahwa istriku menjelang di
puncak orgasme, maka segera kurengkuh pinggangnya dan kupercepat rojokan batang
kemaluanku menghajar liang sanggama Tari tanpa ampun Tommm Tommmy gilaaa aaahkk
niiikkmaaatt bangeeett!!!jeritan kecil Tari itu dibarengi dengan tubuh sintal
Tari yang gemetaran hebat pantat seksinya menggeol-geol liar menimbulkan rasa
nikmat luar biasa pada batang kemaluanku yang terjepit di liang sanggamanya aku
tak menahan lagi semburatnya spermaku yang kedua utk hari ini Ma kasih Tommy
chayaang kata Tari sesaat kemudian sambil mendaratkan kecupan mesra dibibirku..
Setelah membersihkan sisa-sisa persetubuhan, aku pamit untuk kembali ke kantor,
sementara Tari masih berendam di bath up. Dina sudah duduk rapi di mejanya
ketika aku keluar dari ruangan Tari, kudekati dia Ssshh nggak takut masuk
angin, bawahnya ga ditutup..?bisikku sambil kuselipkan celana dalam putih Dina
kelaci mejanya mata Dina melotot dengan mimik lucu Ronde kedua niih
yee..?celetuknya nakal setelah tahu Tari tak ikut keluar dari ruangan. Aku
melenggang memasuki mobilku, sambil memikirkan follow up ke Dina.. yang
ternyata sangat menggairahkan. Tamat
Tidak ada komentar:
Posting Komentar