CERITA DEWASA - Kamar kostnya Abi berbaring sambil
ngelamun. Diluar gerimis yang turun sejak sore belum juga usai sehingga
menambah dinginnya udara malam, dikota yang memang berhawa sejuk. Malam minggu
tanpa pacar dan hujan pula membuat Abi suntuk. Dicobanya memejamkan matanya
membayangkan sesuatu. Yang muncul adalah seraut wajah cantik berkerudung. Teh
Tita, ibu kostnya.
Teh atau Teteh adalah sebutan kakak
dalam bahasa Sunda. Dibayangkannya perempuan itu tersenyum manis sambil membuka
kerudungnya, mengeraikan rambutnya yang hitam panjang. Membuka satupersatu
kancing bajunya. Memperlihatkan kulit putih mulus dan sepasang buah dada montok
yang disangga BH merah jambu. Dan buah dada itu semakin menampakkan keindahannya
secara utuh ketika penyangganya telah dilepaskan. Sepasang bukit kembar padat
berisi dengan puting merah kecoklatan di dua puncaknya menggantung indah.Lalu
tangannya membuka kancing celana panjang yang segera meluncur kebawah.
Tinggallah secarik celana dalam, yang sewarna BH, membungkus pinggul montok.
Bagaikan penari strip-tease, secarik kain kecil itu segera pula ditanggalkan.
Menampakkan selangkangannya yang membusung dihiasi bulu jembut menghitam,
kontras dengan kulitnya yang putih mulus. Dihadapannya kini berdiri perempuan
telanjang dengan keindahan bentuk tubuh yang menaikan nafsu syhawat.
Blarrrr! Suara guntur membuyarkan
lamunannya. Abi bangkit berdiri sambil menggaruk batang kontol di
selangkangnnya yang mulai tegang dan keluar dari kamarnya menuju dapur untuk
membuat teh panas. Setelah membuat teh kemudian keruang duduk untuk nimbrung
nonton TV bersama keluarga tempat ia kost. Baru sekitar satu bulan ia kost
dirumah keluarga Pak Hamdan setelah dia pindah dari tempat kostnya yang lama.
Hamdan telah beristri dengan anak satu berumur tujuh tahun.
Ternyata ruang duduk itu sepi, TV
nya juga mati. Mungkin Teh Tita sudah tidur bersama anaknya karena Pak Hamdan
sedang ke Bandung menemani ibunya yang akan dioperasi. Akhirnya Abi duduk
sendiri dan mulai meghidupkan TV. Ternyata hampir semua saluran TV yang ada
gambarnya kurang bagus. Abi mencoba semua saluran dan cuma Indosiar saja yang
agak terlihat gambarnya meski agak berbintik. Mungkin antenanya kena angin,
pikirnya.Dengan setengah terpaksa dinikmati sinetron yang entah judulnya apa,
kerena Abi selama ini tidak pernah tertarik dengan sinetron Indonesia.

Tiba-tiba Abi mendengar pintu kamar dibuka. Dan dari kamar keluarlah perempuan yang biasa dipanggil Teh Tita. Abi kaget melihat kehadiran perempuan itu yang tiba-tiba.
“Eh, Teteh belum tidur? Keberisikan ya?” tanya Abi tergagap
“Ah, tidak apa-apa. Saya belum tidur kok” jawab perempuan itu dengan logat Sunda yang kental.
Tiba-tiba Abi mendengar pintu kamar dibuka. Dan dari kamar keluarlah perempuan yang biasa dipanggil Teh Tita. Abi kaget melihat kehadiran perempuan itu yang tiba-tiba.
“Eh, Teteh belum tidur? Keberisikan ya?” tanya Abi tergagap
“Ah, tidak apa-apa. Saya belum tidur kok” jawab perempuan itu dengan logat Sunda yang kental.
Yang membuat Abi kaget sebenarnya
bukan kedatangan perempuan itu, tapi penampilannya yang luar dari kebiasaanya.
Sehari-hari Tita, seperti kebanyakan ibu rumah tangga di kota ini, selalu
berkerudung rapat. Sehingga hanya wajahnya saja yang terlihat. Dan itulah yang
pada awalnya membuatnya tertarik kost dirumah ini ketika bertamu pertama kali
dan bertemu dengan Tita.
Dengan berkerudung justru semakin
menonjolkan kecantikan wajah yang dimilikinya. Dengan alismatanya yang tebal
terpadu dengan matanya yang bening indah, hidungnya mancung bangir dan bibirnya
yang merah merekah. Dengan postur tubuh dibalik bajunya terlihat tinggi
serasi.Entah mengapa Abi selalu tertarik dengan perempuan cantik berkerudung.
Pikiran nakalnya adalah apa yang ada dibalik baju yang tertutup itu. Dan pada
saat itupun pikiran kotornya sempat melintas mencoba membayangkan Tita tanpa
busana. Tapi pikiran itu dibuangnya ketika bertemu dengan suaminya yang
terlihat berwibawa dan berusia agak lebih tua dari Tita yang masih dibawah
tigapuluh tahun. Akhirnya jadilah ia kost di paviliun disamping rumah tersebut
dan pikiran kotornya segera dibuang jauh, karena ia segan pada Pak Hamdan. Tapi
secara sembunyi ia kadang mencuri pandang memperhatikan kecantikan Tita dibalik
kerudungnya dan kadang sambil membayangkan ketelanjangan perempuan itu dibalik
bajunya yang tertutup, seperti tadi.
Tapi malam ini Tita berpenampilan
lain, tanpa jilbab/kerudung! Rambutnya yang tak pernah terlihat, dibiarkan
terurai. Demikian juga dengan bajunya, Tita memakai daster diatas lutut yang
sekilas cukup menerawang dan hanya dilapisi oleh kimono panjang yang tidak
dikancing. Sehingga dimata Abi, Tita seperti bidadari yang turun dari
khayangan. Cantik dan mempesona. Mungkin begitulah pakaiannya kalau tidur.
“Gambar tivinya jelek ya?” tanya
Tita mengagetkan Abi.
“Eh, iya. Antenenya kali” jawab Abi sambil menunduk.
“Eh, iya. Antenenya kali” jawab Abi sambil menunduk.
Abi semakin berdebar ketika
perempuan itu duduk disebelahnya sambil meraih remote control. Tercium bau
harum dari tubuhnya membuat hidung Abi kembang kempis. Lutut dan sebagian
pahanya yang putih terlihat jelas menyembul dari balik dasternya. Abi menelan
ludah.
” Semuanya jelek, ” kata Tita ” Nonton VCD saja ya?”
“Terserah Teteh” kata Abi masih berdebar menghadapi situasi itu.
“Tapi adanya film unyil, nggak apa?” kata Tita sambil tersenyum menggoda.
Abi faham maksud Tita tapi tidak yakin film yang dimaksud adalah film porno.
“Ya terserah Teteh saja” jawab Abi. Tita kemudian bangkit dan menuju kamar anaknya.
” Semuanya jelek, ” kata Tita ” Nonton VCD saja ya?”
“Terserah Teteh” kata Abi masih berdebar menghadapi situasi itu.
“Tapi adanya film unyil, nggak apa?” kata Tita sambil tersenyum menggoda.
Abi faham maksud Tita tapi tidak yakin film yang dimaksud adalah film porno.
“Ya terserah Teteh saja” jawab Abi. Tita kemudian bangkit dan menuju kamar anaknya.
Abi semakin berdebar, dirapikan kain
sarungnya dan disadari dibalik sarung itu ia cuma pakai celana dalam.
Diteguknya air digelas. Agak lama Tita keluar dari kamar dengan membawa kantung
plastik hitam.
“Mau nonton yang mana?” tanyanya
menyodorkan beberapa keping VCD sambil duduk kembali di samping Abi. Abi
menerimanya dan benar dugaannya itu VCD porno.
“Eh, ah yang mana sajalah” kata Abi belum bisa menenangkan diri dan menyerahkan kembali VCD-VCD itu.
“Yang ini saja, ada ceritanya” kata Tita mengambil salah satu dan menuju alat pemutar dekat TV. Abi mencoba menenangkan diri.
“Memang Teteh suka nonton yang beginian ya?” tanya Abi memancing
“Ya kadang-kadang, kalau lagi suntuk” jawab Tita sambil tertawa kecil
“Bapak juga?” tanya Abi lagi
“Eh, ah yang mana sajalah” kata Abi belum bisa menenangkan diri dan menyerahkan kembali VCD-VCD itu.
“Yang ini saja, ada ceritanya” kata Tita mengambil salah satu dan menuju alat pemutar dekat TV. Abi mencoba menenangkan diri.
“Memang Teteh suka nonton yang beginian ya?” tanya Abi memancing
“Ya kadang-kadang, kalau lagi suntuk” jawab Tita sambil tertawa kecil
“Bapak juga?” tanya Abi lagi
“Ngga lah, marah dia kalau tahu”
kata Tita kembali duduk setelah memencet tombol player. Memang selama ini Tita
menonton film-film itu secara sembunyi-sembunyi dari suaminya yang keras dalam
urusan moral.
“Bapak kan orangnya kolot” lanjut Tita “dalam berhubungan suami-istri juga ngga ada variasinya. Bosen!”
“Bapak kan orangnya kolot” lanjut Tita “dalam berhubungan suami-istri juga ngga ada variasinya. Bosen!”
Abi tertegun mendengar pengakuan
Tita tentang hal yang sangat rahasia itu. Abi mulai faham rupanya perempuan ini
kesepian dan bosan dengan perlakuan suaminya ditempat tidur. Dan mulai bisa
menangkap maksud perempuan ini mengajaknya nonton film porno. Dalam hati ia
bersorak girang tapi juga takut, berselingkuh dengan istri orang belum pernah
dilakukannya.
Film sudah mulai, sepasang perempuan
dan lelaki terlihat mengobrol mesra. Tapi Abi tidak terlalu memperhatikan.
Matanya justru melirik perempuan disebelahnya. Tita duduk sambil mengangkat
satu kakinya keatas kursi dengan tangannya ditumpangkan dilututnya yang
terlipat, sehingga pahanya yang mulus makin terbuka lebar. Abi sudah tidak ragu
lagi.
“Teteh kesepian ya?” Tanya Abi
sambil menatap perempuan itu Tita balik menatap Abi dengan pandangan berbinar
dan mengangguk perlahan.
“Kamu mau tolong saya?” tanya Tita sambil memegang tangan Abi.
“Bagaimana dengan Bapak ?” tanya Abi ragu-ragu tapi tahu maksud perempuan ini.
“Jangan sampai Bapak tahu” kata Tita”Itu bisa diatur” lanjut Tita sambil mulai merapatkan tubuhnya.
“Kamu mau tolong saya?” tanya Tita sambil memegang tangan Abi.
“Bagaimana dengan Bapak ?” tanya Abi ragu-ragu tapi tahu maksud perempuan ini.
“Jangan sampai Bapak tahu” kata Tita”Itu bisa diatur” lanjut Tita sambil mulai merapatkan tubuhnya.
Abi tak mau lagi berpikir, segera
direngkuhnya tubuh perempuan itu. Wajah mereka kini saling berhadapan, terlihat
kerinduan dan hasrat yang bergelora dimata Tita. Dan bibirnya yang merah
merekah basah mengundang untuk di kecup. Tanpa menunggu lagi bibir Abi segera
melumat bibir yang sudah merekah pasrah itu.Abi semakin yakin bahwa perempuan
ini haus akan sentuhan lelaki ketika dirasakan ciumannya dibalas dengan penuh
nafsu oleh Tita.
Bahkan terkesan perempuan itu lebih
berinisiatif dan agresif. Tangan Tita memegang belakang kepala Abi menekannya
agar ciuman mereka itu semakin lekat melumat. Abi mengimbangi ciuman itu dengan
penuh gairah sambil mencoba merangsang perempuan itu lebih jauh, tangannya
mulai merabai tubuh hangat Tita. Dirabanya paha mulus yang sedari tadi menarik
perhatiannya, diusapnya perlahan mulai dari lutut yang halus lembut terus
keatas menyusup kebalik dasternya.
Tita bergetar ketika jemari Abi
menyentuh semakin dekat daerah pangkal pahanya. Tangan Abi memang mulai
merambah seputar selangkangan perempuan itu yang masih terbungkus celana dalam.
Dengan ujung jarinya diusap-usap selangkangan itu yang makin terbuka karena
Tita telah merenggangkan kedua pahanya. Dan rupanya Tita telah semakin larut
hasratnya dan ingin merasakan rabaan yang langsung pada selangkangannya. Dengan
sigap tanpa malu-malu ditariknya celana dalam itu, dibantu oleh Abi dengan
senang hati, sehingga terbuka poloslah lembah yang menyimpan lubang kenikmatan
itu.
Segera saja tangan Abi merambahi
kembali lembah hangat milik Tita yang telah terbuka itu. Dirasakan bulu-bulu
jembut yang lebat dan keriting melingkupi lembah sempit itu. Jemari Abi
membelai bulu jembut itu mulai dari bawah pusar terus kebawah.Tita makin
mendesah ketika jemari Abi mulai menyentuh bibir memeknya. Itulah sentuhan
mesra pertama dari jemari lelaki yang pernah Tita rasakan pada daerah
kemaluannya.
Suaminya tidak pernah mau melakukan
hal itu. Dalam bercinta suaminya tidak pernah melakukan pemanasan atau rabaan
yang cukup untuk merangsangnya. Biasanya hanya mencium dan meraba buah dadanya
sekilas dan ketika batang kontolnya sudah tegang langsung dimasukan ke lubang
memek Tita. Bahkan ketika lubang memek itu masih kering, sehingga rasa sakitlah
yang dirasakan Tita.Selama hampir delapan tahun menikah, Tita belum pernah
merasakan nikmatnya bercinta secara sesungguhnya. Semuanya dikendalikan dan
diatur oleh suaminya. Berapa hari sekali harus bercinta, cara apa yang dipakai,
dan sebagainya. Hamdan suaminya yang berusia hampir empatpuluhlima tahun
ternyata lelaki yang ortodok dan tidak pernah memperhatikan keinginan istrinya.
Apalagi ia menderita ejakulasi prematur. Sehingga sudah jarang frekuensinya,
cepat pula keluarnya.
Soal teknik bercinta, jangan
ditanya. Tidak ada variasi dan dilarang istrinya berinisiatif. Baginya meraba
kemaluan istri apalagi menciumnya adalah dosa. Melihat istri telanjang adalah
saat memenuhi kewajiban suami istri di ranjang. Baginya bersenggama adalah
memasukan batang kemaluannya yang tegang ke dalam kemaluan istri dengan tujuan
mengeluarkan airmani didalam lubang itu secepatnya, tidak perlu bertanya
istrinya puas atau tidak.Sehingga selama bertahun-tahun, Tita tidak lebih dari
benda yang mati yang punya lubang buat membuang airmani suaminya bila tangkinya
sudah penuh. Tita sebagai perempuan, yang ternyata mempunyai hasrat menggebu,
cuma bisa berkhayal bercumbu dengan lelaki yang bisa memberikan kenikmatan
dengan penuh fantasi.
Selama bertahun-tahun. Hanya
kira-kira setahun ini Tita bertemu dengan seorang wanita sebayanya yang juga
mengalami nasib hampir sama dengannya. Mereka kemudian berteman akrab, saling
curhat dan bersimpati. Dari wanita ini, Lilis namanya, Tita mendapatkan
film-film porno yang dipinjamkan secara sembunyi-sembunyi. Hubungan mereka
sangat akrab karena keduanya juga takut melakukan selingkuh dengan mencari
lelaki lain. Yang berani mereka lakukan akhirnya kadang-kadang bermesraan
berdua sebagai pasangan lesbian.
Tetapi sebagai perempuan normal Tita
tidak terlalu mendapatkan kenikmatan yang diharapkan dari hubungan itu. Dan
kini ketika jemari lelaki yang dengan penuh perasaan merabai daerah
sensitifnya, semakin berkobarlah nafsu ditubuh Tita. Seakan haus yang selama
ini ada telah menemukan air yang dingin segar.
“Ah..terus Bi..” desahnya membara.
Kuluman bibir mereka terus saling bertaut. Lidah mereka saling menjilat, berpilin mesra. Abi mengeluarkan semua kemampuannya, demikian juga dengan Tita mencoba melepaskan hasrat yang dipendamnya selama ini. Selama bertahun-tahun Tita dapat meredam hasratnya. Tak ada keberanian untuk menyeleweng, meski niat itu ada. Tapi sudah sejak beberapa bulan terakhir ini suaminya semakin jarang menyentuhnya. Sehingga hasratnya semakin menggumpal.Malam ini keberaniannya muncul ketika suaminya tidak ada dirumah. Sejak Abi kost dirumahnya, Tita telah memperhatikannya dan ia juga tahu pemuda itu juga memperhatikannya.
Kuluman bibir mereka terus saling bertaut. Lidah mereka saling menjilat, berpilin mesra. Abi mengeluarkan semua kemampuannya, demikian juga dengan Tita mencoba melepaskan hasrat yang dipendamnya selama ini. Selama bertahun-tahun Tita dapat meredam hasratnya. Tak ada keberanian untuk menyeleweng, meski niat itu ada. Tapi sudah sejak beberapa bulan terakhir ini suaminya semakin jarang menyentuhnya. Sehingga hasratnya semakin menggumpal.Malam ini keberaniannya muncul ketika suaminya tidak ada dirumah. Sejak Abi kost dirumahnya, Tita telah memperhatikannya dan ia juga tahu pemuda itu juga memperhatikannya.
Malam ini Tita tidak perduli lagi
dengan dosa apalagi suaminya. Ia ingin hasratnya terlampiaskan. Mulut mereka
sudah saling lepas, dan mulut Abi mulai menyusuri leher jenjang Tita yang
selama ini tertutup rapat. Mulut Abi menciumi leher jenjang yang lembut itu
beberapa saat terus kebawah sepertinya hendak kedaerah belahan dada Tita, tapi
tiba-tiba Abi bergeser dari duduknya dan bersimpuh di lantai dan melepaskan
ciumanya sehingga mukanya berada diantara paha Tita yang mengangkang dimana
bibir memeknya sedang dirabai jemari pemuda itu.Rupanya Abi ingin memberikan
rangsangan yang lebih lagi dan rupanya Tita juga faham maksud Abi.
Dengan berdebar dan antusias
ditunggunya aksi Abi lebih lanjut terhadap selangkangannya dengan lebih lebar
lagi mengangkangkan kedua kakinya. Tita menunduk memperhatikan kepala Abi
dicondongkan kedepan dan mulutnya mulai mendekati selangkangannya yang terbuka.
Dilihatnya TV yang juga sedang menayangkan gambar yang tidak kurang
hotDihadapan Abi selangkangan perempuan yang telah terkangkang bebas. Terlihat
bulu jembut yang menghitam agak keriting menumbuhi lembah yang sempit diantara
paha montok yang putih mulus.
Abi menelan ludah melihat
pemandangan yang indah itu. Labia mayoranya terlihat merekah basah, dihiasi
bulu jembut menghitam ditepi dan atasnya. Kontras dan indah dipandang. Kedua
tangannya memegang kedua paha yang telah mengangkang itu. Dijulurkan lidahnya
menyentuh belahan kemerahan yang sudah terkuak itu. Tercium wangi harum dari
lembah itu.Kedua tangan Abi bergeser mendekati lubang memek itu untuk lebih
menguakkannya
“Ahhh….!” Tita mendesah dan pinggulnya bergetar ketika ujung lidah itu menyentuh bibir memeknya.
“Ahhh….!” Tita mendesah dan pinggulnya bergetar ketika ujung lidah itu menyentuh bibir memeknya.
Desahannya semakin menjadi ketika
lidah Abi mulai menjilati bibir yang merekah basah itu dan dengan ujung lidahnya
mengelitik kelentit yang tersembunyi dibelahannya. Dan itu semakin membuat Tita
blingsatan merasakan nikmat yang belum pernah dirasakan sebelumnya. Pinggulnya
dihentak-hentakkan keatas menikmati sentuhan yang belum pernah dirasakan tapi
telah lama dihayalkan. Abi terus melakukan jilatan yang nikmat itu dan
tangannya yang satu mulai merambah keatas meremasi buah dada yang montok padat.
Rupanya Tita sudah merasa semakin
panas meskipun diluar hujan masih turun. Segera dibuka kimono dan dasternya,
juga BH yang membungkus sepasang bukit kembar, sehingga perempuan yang
sehari-hari selalu berbaju tertutup dan terlihat alim ini kini duduk telanjang
bulat disofa dengan kedua kakinya mengangkang dimana seorang pemuda bersimpuh
sedang menjilati memeknya.Mata Tita merem melek menikmati jilatan lidah dan
rabaan tangan Abi. Hasrat yang telah lama dihayalkan kini mulai terwujud. Ia
bertekad untuk mewujudkan dan melaksanakan semua hayalan yang selama ini
disimpannya. Banyak hayalan gila-gilaan yang pernah di rekanya, hasil dari
pengamatannya menonton film-film porno.
Demikian juga dengan Abi, impiannya
kini tercapai. Bukan hanya melihat perempuan berkerudung telanjang tapi juga
bisa merabai tubuhnya bahkan mungkin sebentar lagi bercinta dengannya.Jilatan
dan rabaan Abi rupanya telah menaikkan nafsu Tita makin tinggi hingga akhirnya
dirasakan hasrat itu semakin memuncak. Tita yang belum pernah merasakan orgasme
selama berhubungan dengan suaminya, tapi dari rangsangan ketika berhubungan
lesbian dengan Lilis dan ketika menonton film porno sambil merabai kemaluannya
sendiri, ia tahu akan segera orgasme. Dengan ganas di tariknyanya kepala Abi
agar makin rapat keselangkangannya sambil menggerakkan pinggulnya naik turun,
sehingga bukan hanya mulut Abi yang mengesek memeknya tapi juga hidung dan dagu
pemuda itu.
“Ahhh…duh gusti…! Ahhh! enak euy !” jeritnya tertahan ketika akhirnya orgasme itu datang juga.
Demikian juga dengan Abi, impiannya kini tercapai. Bukan hanya melihat perempuan berkerudung telanjang tapi juga bisa merabai tubuhnya bahkan mungkin sebentar lagi bercinta dengannya.Jilatan dan rabaan Abi rupanya telah menaikkan nafsu Tita makin tinggi hingga akhirnya dirasakan hasrat itu semakin memuncak. Tita yang belum pernah merasakan orgasme selama berhubungan dengan suaminya, tapi dari rangsangan ketika berhubungan lesbian dengan Lilis dan ketika menonton film porno sambil merabai kemaluannya sendiri, ia tahu akan segera orgasme. Dengan ganas di tariknyanya kepala Abi agar makin rapat keselangkangannya sambil menggerakkan pinggulnya naik turun, sehingga bukan hanya mulut Abi yang mengesek memeknya tapi juga hidung dan dagu pemuda itu.
“Ahhh…duh gusti…! Ahhh! enak euy !” jeritnya tertahan ketika akhirnya orgasme itu datang juga.
“Ahhh…duh gusti…! Ahhh! enak euy !” jeritnya tertahan ketika akhirnya orgasme itu datang juga.
Demikian juga dengan Abi, impiannya kini tercapai. Bukan hanya melihat perempuan berkerudung telanjang tapi juga bisa merabai tubuhnya bahkan mungkin sebentar lagi bercinta dengannya.Jilatan dan rabaan Abi rupanya telah menaikkan nafsu Tita makin tinggi hingga akhirnya dirasakan hasrat itu semakin memuncak. Tita yang belum pernah merasakan orgasme selama berhubungan dengan suaminya, tapi dari rangsangan ketika berhubungan lesbian dengan Lilis dan ketika menonton film porno sambil merabai kemaluannya sendiri, ia tahu akan segera orgasme. Dengan ganas di tariknyanya kepala Abi agar makin rapat keselangkangannya sambil menggerakkan pinggulnya naik turun, sehingga bukan hanya mulut Abi yang mengesek memeknya tapi juga hidung dan dagu pemuda itu.
“Ahhh…duh gusti…! Ahhh! enak euy !” jeritnya tertahan ketika akhirnya orgasme itu datang juga.
Abi sempat tidak bisa bernafas
ketika mukanya dibenamkan rapat keselangkangan itu ditambah Tita merapatkan
kedua pahanya menjepit kepalanya. Beberapa saat Tita menyenderkan kepalanya
disandaran sofa dengan mata terpejam menikmati untuk pertama kali klimaks
karena dicumbu lelaki, nafas memburu dan perlahan kedua kakinya yang menjepit
kepala Abi kembali membuka sehingga Abi dapat melepaskan diri. Muka Abi basah
bukan hanya oleh keringat tapi juga oleh cairan yang keluar dari lubang
kenikmatan Tita.
Abi bangkit berdiri sambil membuka
kausnya yang digunakan untuk mengelap mukanya. Tubuhnya berkeringat. Dipandangi
perempuan telanjang itu yang duduk mengangkang. Baru ini dapat diamati tubuh
telanjang perempuan itu secara utuh.
“Hatur nuhun ya Bi” kata Tita berterima kasih sambil membuka matanya sehabis meresapi kenikmatan yang baru diraihnya.
“Hatur nuhun ya Bi” kata Tita berterima kasih sambil membuka matanya sehabis meresapi kenikmatan yang baru diraihnya.
Dan matanya kembali berbinar ketika
dilihatnya Abi telah berdiri telanjang bulat dengan batang kontol mengacung
keras. Batang kontol yang besar dan panjang. Jauh lebih besar dari punya
suaminya. Ini untuk pertama kalinya ia melihat lelaki telanjang bulat selain
suaminya. Abi mendekat dan meraih tangan Tita, dan menariknya berdiri. Kemudian
Abi mundur dua langkah mengamati tubuh telanjang perempuan itu lebih seksama.
” Kenapa sih?” tanya Tita sambil senyum-senyum.
“Saya lagi memandangi tubuh indah sempurna yang selama ini tertutup” jawab Abi yang memang terpesona dengan apa yang ada dihadapannya.
” Kenapa sih?” tanya Tita sambil senyum-senyum.
“Saya lagi memandangi tubuh indah sempurna yang selama ini tertutup” jawab Abi yang memang terpesona dengan apa yang ada dihadapannya.
Ternyata benar yang sering
diangankannya tentang apa yang ada dibalik baju tertutup yang selama ini
dipakai Tita, bahkan lebih indah dari yang dibayangkannya karena ini
benar-benar nyata. Tubuh Tita memang nyaris sempurna. Badannya tinggi semampai
dengan wajah yang cantik dan lekuk setiap tubuhnya saling mendukung dan
proposional. Buah dadanya besar padat berisi, pinggangnya ramping dengan
pinggul dan pantat yang montok serta sepasang kaki jenjang dengan paha yang
padat berisi. Semuanya dibalut dengan kulit yang putih mulus tanpa cela. Dan
sesuatu yang rimbun berbulu kehitaman di pangkal pahanya menambah pesona.
Pemandangan itu semakin memperkeras
acungan batang kontol Abi. Dan Tita yang sudah terpesona dengan benda itu dari
tadi segera meraih dan mengenggamnya. Tita kembali duduk sambil tetap
menggengam batang kontol itu. Abi mengikuti dan tahu maksudnya. Ternyata
perempuan ini penuh dengan fantasi yang hebat, pikirnya.Dengan mata berbinar
diperhatikan batang kontol yang tegang dihadapannya. kontol yang jauh lebih
besar dan panjang dari punya suaminya. Telah lama Tita ingin merasakan mengulum
kontol lelaki seperti yang dilihatnya difilm porno.
Dipandangnya otot tegang dalam
genggaman tangannya. Dengan ujung lidahnya dijilat perlahan kepala kontol yang
mengkilap kecoklatan itu. Terasa aneh, tapi diulang lagi dan lagi sehingga
hasratnya makin menggebu. Maka dengan perlahan dibuka mulutnya sambil memasukan
batang kontol yang telah basah itu dan dikulumnya. Abi meringis nikmat
diperlakukan begitu. Apalagi Tita mulai melumati batang kontol didalam mulutnya
dengan semakin bernafsu.
Tita mencoba mempratekkan apa yang
dilihatnya difilm. Ia tidak hanya menggunakan lidahnya tapi menggaruk batang
kontol itu dengam giginya, membuat Abi semakin meringis nikmat. Satu lagi ingin
dirasakan Tita adalah rasa air mani lelaki. Karena itu ia ingin merangsang Abi
agar pemuda itu orgasme dan menumpahkan cairan mani di mulutnya. Tita yang
selama ini kecewa dengan kehidupan sex bersama suaminya hingga terlibat
hubungan lesbian dan sering menghayalkan fantasi-fantasi liar yang pernah
ditontonnya di film.
Kini ia punya kesempatan untuk
mewujudkannya. Tak ada lagi rasa malu atau jijik. Telah dilepaskan semua
atribut sebagai istri yang patuh dan saleh. Yang ada didalam benaknya adalah
menuntaskan hasratnya.Abi yang batang kontolnya dikulum sedemikian rupa semakin
terangsang tinggi. Kuluman mulut Tita meskipun baru untuk pertama kali
melakukannya tapi cukup membuatnya mengelinjang nikmat. Sangat lain sensasinya.
Hingga akhirnya….
“Ah Teh, sudah mau keluar nih” desis Abi mengingatkan sambil mencoba menarik pinggulnya.
“Ah Teh, sudah mau keluar nih” desis Abi mengingatkan sambil mencoba menarik pinggulnya.
Tapi Tita yang memang mau merasakan
semburan mani dimulutnya malah semakin menggiatkan kulumannya. Hingga akhirnya
tanpa bisa ditahan lagi, batang kontol itu menumpahkan cairan kenikmatan
didalam mulut Tita. Abi meregang, dengkulnya terasa goyah. Dan Tita semakin
menguatkan kuluman bibirnya di kontol itu. Dirasakannya cairan hangat
menyemprot didalam mulutnya, rasanya aneh sedikit tapi gurih. Enak menurutnya.
Tanpa ragu Tita semakin keras mengocok batang kontol itu dan dengan lahap
ditelannya cairan yang muncrat dari lubang kontol Abi, bahkan sampai tetes
terakhir dengan menghisap batang kontol itu. Tanpa rasa jijik atau mual.
“Bagai mana rasanya Teh?” tanya Abi.
Ia kagum ada perempuan yang mau menelan air maninya dengan antusias.
“Enak, gurih” kata Tita tanpa ragu. Keduanya duduk diatas sofa mengatur nafas. Kemudian Tita bangkit.
“Enak, gurih” kata Tita tanpa ragu. Keduanya duduk diatas sofa mengatur nafas. Kemudian Tita bangkit.
“Sebentar ya, saya buatkan minuman
buat kamu” katanya sambil kedapur dengan hanya mengenakan kimono. Abi sambil
telanjang mengikuti dari belakang dan ke kamar mandi membersihkan batang
kontolnya sambil kencing. Setelah itu didapatinya Tita di dapur membuatkan
minuman.
Abi mendekati dari belakang dan
mendekapnya sambil tangannya meremas sepasang bukit kembar yang menggantung
bebas. Tita menggelinjang merasakan remasan di dadanya. Apalagi ketika kuduknya
diciumi Abi. Perlahan dirasakan batang kontol Abi mulai bangkit lagi mengganjal
dipantatnya. Tita semakin mengelinjang ketika tangan Abi yang satunya mulai
merambahi selangkangannya.
“Sudah nggak sabar ya” katanya sambil ketawa dan berbalik. Kembali keduanya berciuman dengan rakus.
“Dikamar saja ya” ajak Tita ketika ciuman mereka semakin larut.Mereka masuk kekamar yang biasanya untuk tamu. Disana ada tempat tidur besar dengan kasur empuk.
“Sudah nggak sabar ya” katanya sambil ketawa dan berbalik. Kembali keduanya berciuman dengan rakus.
“Dikamar saja ya” ajak Tita ketika ciuman mereka semakin larut.Mereka masuk kekamar yang biasanya untuk tamu. Disana ada tempat tidur besar dengan kasur empuk.
Tita mendorong tubuh Abi keranjang
dan jatuh celentang. Tita juga segera menjatuhkan tubuhnya di ranjang menyusul
Abi. Keduanya kembali berciuman dengan buas. Tapi tidak lama karena Tita
mendorong kepala Abi kebawah. Ia ingin Abi mengerjai buahdadanya. Abi menurut
karena ia pun sudah ingin merasakan lembutnya sepasang bukit kembar yang montok
berisi itu. Tita mendesah sambil mengerumus rambut Abi yang mulai menjilati dan
menghisapi salah satu pentil buahdadanya. Sedangkan yang satunya diremasi
tangan Abi dengan lembut. Abi merasakan buahdada yang lembut dan perlahan
terasa semakin menegang dengan puting yang mengeras.
“Oh… Bi…! Geliin..terus akh…!”Tangan
Abi yang satunya mulai merambahi kembali selangkangan perempuan itu. Tita
menyambutnya dengan merenggangkan kedua kakinya.
“Ahh..terus sayang!” desisnya ketika
jemari pemuda itu mulai menyentuh kemaluannya. Jemari Abi dengan perlahan
menyusuri lembah berbulu dimana didalamnya terdapat bibir lembut yang lembab.
Tita semakin menggelinjang ketika
ujung jari Abi menyentuh kelentitnya. Kini mulut dan tangan Abi secara
bersamaan memberikan rangsangan kepada perempuan kesepian yang haus seks itu.
Sementara Tita juga sangat menikmati jilatan dan rabaan pemuda itu.Beberapa
lama kemudian Abi mengambil inisiatif setelah puas merambahi sepasang bukit
ranum itu, perlahan mulutnya mulai bergerak kebawah menyusuri perut mulus Tita
dan berhenti di pusarnya.
Tita menggelinjang ketika pusarnya
dijilat lidah pemuda itu.Tita rupanya tidak mau nganggur sendiri. Ditariknya
pinggul Abi kearah kepalanya. Abi faham maksudnya. Dengan segera dikangkangi
kepala Tita diantara kedua pahanya dan menempatkan pangkal pahanya dengan
batang kontol yang menegang keras diatas muka Tita. Yang segera disambut
kuluman Tita dengan bernafsu. Abi juga sudah menempatkan kepalanya diantara
paha Tita yang mengangkang. Mulutnya mulai merambahi kembali lembah harum
berjembut lebat itu. Keduanya melakukan tugas dengan nafsu yang semakin tinggi
dan terus berusaha merangsang pasangan masing-masing.
Tita istri kesepian yang
bertahun-tahun menyimpan hasrat, sehingga sekarang seakan mempunyai nafsu yang
sepertinya tak habis-habis untuk ditumpahkan. Demikian juga dengan Abi pemuda
lajang yang cukup berpengalaman dalam urusan perempuan tapi baru kali ini
bercinta dengan istri orang, sehingga fantasi yang dirasakan sangat beda dari
yang pernah dialami sebelumnya.
“Oh…! Bi, lakukanlah” desah Tita
mulai tak tahan menahan hasratnya. Abi segera menghentikan jilatannya dan
mengatur posisi. Tita celentang pasrah dengan kedua paha terbuka lebar
menantikan hujaman batang kontol Abi pada lubang memeknya yang telah semakin
berdenyut.
Dadanya berdebar kencang,
mengingatkannya pada malam pertama ketika untuk pertama kali diperawani
suaminya. Usianya belum lagi tujuhbelas tahun waktu itu. Tak ada kemesraaan dan
kenikmatan, yang ada hanya kesakitan ketika batang kontol Hamdan merobek lubang
kemaluannya. Untung cuma berlangsung sebentar karena suaminya cepat keluar air
maninya. Dilihatnya wajah puas suaminya ketika ada bercak darah disprei, tanda
istrinya masih perawan.
Tita tersentak dari mimpi buruknya
ketika terasa benda hangat menyentuh bibir memeknya. Direngkuhnya tubuh Abi
ketika perlahan batang kontol yang keras itu mulai menyusuri lubang memeknya.
“Akh…! enak Bi!” desisnya. Tangannya menekan pinggul Abi agar batang kontol pemuda itu masuk seluruhnya.
“Akh…! enak Bi!” desisnya. Tangannya menekan pinggul Abi agar batang kontol pemuda itu masuk seluruhnya.
Abi juga merasakan nikmat. Memek Tita
masih terasa sempit dan seret. Abi mulai menggerakkan pinggulnya perlahan
naik-turun dan terus dipercepat diimbangi gerakan pinggul Tita. Keduanya terus
berpacu menggapai nikmat.
“Ayo Bi geyol terusss!” desis Tita makin hilang kendali merasakan nikmat yang baru kali ini dirasakan. Abi mengerakkan pinggulnya semakin cepat dan keras. Sesekali disentakkan kedepan sehingga batang kontolnya tuntas masuk seluruhnya kedalam memek Tita.
“Ayo Bi geyol terusss!” desis Tita makin hilang kendali merasakan nikmat yang baru kali ini dirasakan. Abi mengerakkan pinggulnya semakin cepat dan keras. Sesekali disentakkan kedepan sehingga batang kontolnya tuntas masuk seluruhnya kedalam memek Tita.
“Oh..Bi !”jerit Tita nkmat setiap
kali Abi melakukannya. Terasa batang kontol itu menyodok dasar lubang memeknya
yang terdalam.
Semakin sering Abi melakukannya, semakin bertambah nikmat yang dirasakan Tita sehingga pada hentakan yang sekian Tita merasakan otot diseluruh tubuhnya meregang. Dengan tangannya ditekan pantat Abi agar hujaman bantang kontol itu semakin dalam. Dan terasa ada yang berdenyut-denyut didalam lubang memeknya.
Semakin sering Abi melakukannya, semakin bertambah nikmat yang dirasakan Tita sehingga pada hentakan yang sekian Tita merasakan otot diseluruh tubuhnya meregang. Dengan tangannya ditekan pantat Abi agar hujaman bantang kontol itu semakin dalam. Dan terasa ada yang berdenyut-denyut didalam lubang memeknya.
“Ahk..! Ah…duh akhh!” teriaknya
tertahan merasakan orgasme yang untuk pertama kali saat bersanggama dengan
lelaki. Sangat nikmat dirasakan Tita. Seluruh tubuhnya terasa dialiri listrik
berkekuatan rendah yang membuatnya berdesir. Abi yang belum keluar terus
menggerakkan pinggulnya semakin cepat. Menyebabkan Tita kembali berusaha
mengimbangi.
Diangkat kedua kakinya keatas dan
dipegang dengan kedua tangannya, sehingga pinggulnya sedikit terangkat sehingga
memeknya semakin menjengkit. Menyebabkan hujaman kontol Abi semakin dalam. Abi
yang berusaha mencapai kenikmatannya, merasa lebih nikmat dengan posisi Tita
seperti itu. Demikian juga dengan Tita, perlahan kenikmatan puncak yang belum
turun benar naik lagi.Tita mengangkat dan menumpangkan kakinya dipundak Abi,
sehingga selangkangannya lebih terangkat.
Abi memeluk kedua kaki Tita,
sehingga tubuhnya setengah berdiri. Dirasakan jepitan memek Tita lebih terasa
sehingga gesekan batang kontolnya menjadi semakin nikmat. Abi semakin
menghentakkan pinggulnya ketika dirasakan kenikmatan puncak sudah semakin dekat
dirasakan.
“Ahhh…” Abi mendesah nikmat ketika
dari batang kontolnya menyembur cairan kenikmatannya. Dikocoknya terus batang
kontol itu untuk menuntaskan hasratnya. Bersamaan dengan itu Tita rupanya juga
merasakan kenikmatan yang kedua kalinya.
“Akhh…!!” jeritnya untuk kedua kali
merasakan orgasme berturut-turut. Tubuh Abi ambruk diatas tubuh Tita. Keduanya
saling berdekapan. Kemaluan mereka masih bertaut. Keringat mengucur dari tubuh
keduanya, bersatu. Nafas saling memburu.
“Hatur nuhun ya Bi, hatur nuhun”
kata Tita terbata mengucapkan terima kasih diantara nafasnya yang memburu.
Tuntas sudah hasratnya. Dua tubuh yang panas berkeringat terus berdekapan
mengatasi dinginnya malam.
Tak sampai sepuluh menit mereka
saling berdekapan ketika dirasakan Abi, batang kontolnya yang telah lepas dari
lubang memek Tita mulai dirabai dan diremas kembali oleh tangan Tita. Rupanya
perempuan ini sudah ingin lagi. Abi tersenyum dalam hati, lembur nih ini
malam!Memang Tita sudah bangkit lagi hasratnya. Nafsunya yang lama terpendam
seakan-akan segera muncul kembali meskipun baru terpenuhi. Sepertinya ia tidak
ingin melepaskan kesempatan malam ini untuk bercinta sebanyak mungkin dengan
Abi sampai besok pagi, dengan berbagai teknik dan posisi yang selama ini cuma
diangankannya.
Dan malam itu mereka melewati malam
panjang dengan penuh keringat, cumbuan, rabaan, hentakan nafas dan desahan nikmat
berkali-kali sampai pagi.
Abi bangun ketika dirasakan sinar
matahari menyinari tubuhnya yang masih telanjang cuma ditutupi selimut. Ia
masih terbaring diranjang tempat dia bercinta sepanjang malam dengan Tita.
Dilihatnya jam sudah pukul sembilan. Badannya terasa segar meskipun sepanjang
malam mengeluarkan tenaga untuk melayani dan mengimbangi nafsu Tita yang
ternyata tak kenal puas. Tak kurang dari lima ronde dilewati oleh mereka dengan
sebentar saja istirahat.
Abi ingat setiap dua atau tiga
ronde, Tita selalu membuatkannya minuman sejenis jamu yang ternyata sangat
berkhasiat memulihkan energinya sehingga sanggup melayani perempuan yang haus
sex itu berkali-kali. Abi masih berbaring. Dicobanya membayangkan kejadian tadi
malam. Seperti mimpi tapi benar terjadi. Perempuan yang terlihat lembut tapi
ternyata sangat ganas di tempat tidur. Berbagai posisi bercinta telah mereka
lakukan semalam.
Tiba-tiba pintu kamar dibuka dan
masuklah Tita dengan pakaian lengkap dengan kontol rapat menutup rambutnya
membawa nampan berisi roti dan minuman.
“Eh sudah bangun, bagaimana tidurnya nyenyak” katanya sambil tersenyum dan langsung duduk ditepi ranjang.
“Nih sarapan dulu, nantikan kerja keras lagi” katanya sambil senyum menggoda.
“Eh sudah bangun, bagaimana tidurnya nyenyak” katanya sambil tersenyum dan langsung duduk ditepi ranjang.
“Nih sarapan dulu, nantikan kerja keras lagi” katanya sambil senyum menggoda.
Disodorkanya gelas yang berisi telor
setengah matang dicampur minuman yang menurut Tita ramuan rahasia menambah
gairah lelaki. KemudianTita memberikannya sepotong roti yang dilahap oleh Abi
dengan cepat. Baru terasa perutnya sangat lapar.
“Teteh mau kemana sih kok rapi…”
tanya Abi
“Baru nganter anak saya ke rumah Teh Siti. Biar kita bebas” kata Tita kembali tersenyum nakal. Abi merasa girang karena hasratnya juga mulai berkobar lagi justru karena melihat Tita berpakaian lengkap.
“Teteh beda banget deh kalau pake jilbab gini…. Jadinya takut aku macem-macem sama teteh… alimmm banget….” Goda Abi sambil pura-pura menutupi tubunya yang masih bugil itu.
“Baru nganter anak saya ke rumah Teh Siti. Biar kita bebas” kata Tita kembali tersenyum nakal. Abi merasa girang karena hasratnya juga mulai berkobar lagi justru karena melihat Tita berpakaian lengkap.
“Teteh beda banget deh kalau pake jilbab gini…. Jadinya takut aku macem-macem sama teteh… alimmm banget….” Goda Abi sambil pura-pura menutupi tubunya yang masih bugil itu.
“Kamu bisa aja sih Bi, biar pake
jilbab aku kan juga manusia biasa… pengen kehangatan, pengen kenikmatan…”
jawabnya sambil mencubit paha Abi, sambil tangan kanannya mencoba melepas
jilbabnya.
“Teh .. jangan dilepas dulu jilbabnya… Teteh mau ngga memenuhi permintaan saya?” kata Abi
“Apa sih?” tanya Tita agak heran
“Maaf nih Teh, “kata Abi ” Teteh mau ngga bergaya seperti penari striptease, membuka satu-persatu baju Teteh didepan saya”
“Kenapa tidak” kata jawab Tita Tita tersenyum manis sambil bangkit dan mulai bergaya seperti penari salsa. Mengerakkan tangannya juga pinggulnya. Sambil berputar berusaha melepas jilbabnya.
“Teh .. jangan dilepas dulu jilbabnya… Teteh mau ngga memenuhi permintaan saya?” kata Abi
“Apa sih?” tanya Tita agak heran
“Maaf nih Teh, “kata Abi ” Teteh mau ngga bergaya seperti penari striptease, membuka satu-persatu baju Teteh didepan saya”
“Kenapa tidak” kata jawab Tita Tita tersenyum manis sambil bangkit dan mulai bergaya seperti penari salsa. Mengerakkan tangannya juga pinggulnya. Sambil berputar berusaha melepas jilbabnya.
“jilbabnya jangan dilepas dulu teh…”
seru Abi.Abi memperhatikannya sambil berbaring menyender di ranjang. Matanya
berbinar menyaksikan gaya dan aktrasi Tita. Dengan masih bergoyang, Tita mulai
membuka kancing bajunya sehingga mencuatlah buah dada montoknya yang terbungkus
BH. Sambil terus menggoyangkan pinggulnya meluncurlah celana panjang yang
dipakainya, hingga kini Tita hanya mengenakan jilbab, BH dan Celana dalam
berwarna pink.
Dalam keadaan setengah bugil itu
goyangan Tita semakin seronok dan menggoda. Kedua tangannya meremasi
buahdadanya sambil pinggulnya bergoyang maju-mundur. Abi benar-benar terpesona
memandang didepan matanya seorang wanita berkontol menari erotis hanya
menggunakan BH dan celana dalam wow… dan perlahan batang kontolnya mulai
ngaceng.
Tita naik keatas ranjang. Tariannya
kini semakin liar. Disorongkannya pangkal pahanya ke muka Abi sambil menurunkan
celana dalamnya sedikit, memperlihatkan bulu jembutnya. Abi menanggapi dengan
meraba paha Tita dan membelainya. Kini selangkangan Tita tepat dimuka
Abi.Dengan tangannya ditariknya kebawah celana dalam Tita dan langsung dijilati
rimbunan jembut menghitam yang dibaliknya terdapat lembah yang nikmat. Tita
mengangkangkan kedua kakinya sambil sedikit menekuk lututnya. Tangannya
memegang tembok.
Pinggulnya kini bergerak perlahan
mengimbangi jilatan lidah Abi pada selangkangannya. Abi menengadah dengan mulut
dan lidahnya merambahi daerah kemaluan Tita dengan rakus. Tita mendesah nikmat
diperlakukan seperti itu, satu tangannya kini meremasi buahdadanya yang telah
terbuka. Dengan ujung lidahnya Abi menjilati lubang memek Tita yang sudah
dikuakkan jari tangannya.
Dengan penuh nafsu belahan lembut
itu tidak hanya dijilat tapi juga dihisap. Sangat eksotis sekali melihat
pemandangan ini, seorang wanita yang masih mengenakan kerudung/jilbabnya sedang
dalam keadaan terangsang berat dan kedua tangannya meremas buah dadanya
sendiri. Tita merintih nikmat ketika satu jari tengah Abi dimasukkan kedalam
lubang memeknya yang semakin basah. Abi menggerakkan jarinya keluar masuk di
liang kenikmatan itu dengan sesekali mengoreknya seperti mencari sesuatu,
ditambah lidahnya terus menjilati kelentit perempuan itu, menyebabkan Tita
semakin mengelinjang liar.
Tita semakin keras meremasi buah
dadanya. Tubuhnya bergetar hebat menerima sentuhan pada lubang memeknya. Kaki
Tita terasa tidak kuat menyangga tubuhnya hingga terduduk. Jari Abi masih
terhujam dilubang memeknya. Tita membaringkan tubuhnya kebelakang sedangkan
pinggulnya diangkat keatas sehingga posisinya melengkung seperti pemain
akrobat. Kemaluannya mendongak keatas disangga kedua kakinya yang terbuka.
Sehingga kembali mulut Abi dapat merambahi lembah berbulu itu dengan bebas.
Entah kenapa, Abi sangat suka
menjilati seputar memek Tita, selain berbau harum juga sangat indah bila
dipandang. Dan tentu Tita juga sangat menyukai perlakuan Abi itu, sesuatu yang
telah didambakan selama bertahun-tahun. Setelah beberapa lama, rupanya Tita
ingin segera disodok lubang memeknya dengan batang kontol pemuda itu yang telah
keras mengaceng.
Diturunkan tubuhnya dan mengarahkan
selangkangannya kebatang kontol Abi yang telah mengaceng keatas. Abi membantu
mengarahkan batang kontolnya kelubang yang telah basah merekah itu. Tita
mendesah ketika kepala kontol Abi perlahan menyusup kedalam lubang memeknya
yang sempit. Lubang memek Tita meskipun sudah pernah melahirkan masih terasa
sempit dan peret. Itu hasil dari rutinnya ia minum ramuan warisan orang tuanya.
Sehingga selain lebih rapet juga memeknya berbau harum. Begitu juga ramuan yang
diberikan kepada Abi, ramuan khusus untuk lelaki yang membuatnya perkasa dan
selalu siap tempur. Dan itu dirasakan oleh Abi setelah minum ramuan buatan
Tita. Tubuhnya kembali segar dan batang kontolnya selalu siap tempur.Secara
normal Abi memang lelaki yang kuat berhubungan sex, tapi semalaman lima kali
bertempur pastilah pagi ini ia masih kecapaian.
Nyatanya pagi ini ia kembali
bergairah bahkan semakin tinggi dorongan birahinya. Abi sempat bertanya kenapa
ramuan itu tidak diberikan kepada suaminya. Ternyata Tita pernah memberikan
suaminya minuman itu, tapi ternya suaminya marah-marah dan melempar gelasnya.
Baginya haram minum minuman yang cuma untuk meningkatkan nafsu belaka.
Abi merasakan selusuran batang
kontolnya didalam lubang memek Tita yang kering tapi lembut. Sehingga sentuhan
kepala kontolnya yang sensitif pada dinding lubang memek itu menjadi lebih
nikmat. Tita mulai menggerakkan tubuhnya naik turun perlahan dan semakin cepat
diselingi hentakan-hentakan yang liar. Posisi Abi yang duduk menyandar di
sandaran tempat tidur hanya bisa sedikit mengimbangi gerakan Tita yang semakin
cepat. Tangannya memegang pinggul montok perempuan itu mengikuti gerakan turun
naiknya.
Sepasang buah dada yang montok itu
terguncang-guncang menggesek muka Abi. Sesekali Tita menghempaskan pingulnya
kebawah sehingga batang kontol Abi menghujam seluruhnya didalam lubang
memeknya. Dan itu mendatangkan nikmat yang sangat bagi Tita ketika kepala
kontol Abi menghujam lubang memeknya yang terdalam yang paling sensitif. Tita
terus mehentakkan pinggulnya semakin cepat ketika dirasahan tubuhnya mulai
dialiri getaran yang semakin keras, dan tanpa bisa dicegah tubuhnya mengejang
ketika getaran itu mencapai puncaknya.
“Achhh..!! ” jeritnya keras
merasakan puncak kenikmatan.
Tubuhnya mendekap Abi dengan ketat. Abi yang belum tertuntaskan hasratnya kemudian mendorong tubuh Tita kebelakang hingga terlentang dengan tubuh Abi berada diatasnya. Batang kontolnya masih bertaut dalam dilubang memek Tita. Segera Abi mengerakkan pinggulnya naik turun melanjutkan gerakan yang dibuat Tita. Gerakan Abi langsung cepat karena ia juga ingin membuat Tita orgasme yang kedua kalinya berturut-turut, seperti yang selalu dilakukan sepanjang malam tadi. Bahkan ia ingin membuat hatrick, yaitu membuat Tita klimaks tiga kali berturut-turut.
Tubuhnya mendekap Abi dengan ketat. Abi yang belum tertuntaskan hasratnya kemudian mendorong tubuh Tita kebelakang hingga terlentang dengan tubuh Abi berada diatasnya. Batang kontolnya masih bertaut dalam dilubang memek Tita. Segera Abi mengerakkan pinggulnya naik turun melanjutkan gerakan yang dibuat Tita. Gerakan Abi langsung cepat karena ia juga ingin membuat Tita orgasme yang kedua kalinya berturut-turut, seperti yang selalu dilakukan sepanjang malam tadi. Bahkan ia ingin membuat hatrick, yaitu membuat Tita klimaks tiga kali berturut-turut.
Abi merasa mampu karena tubuhnya
terasa segar sedangkan batang kontolnya masih belum terasa sensitif. Dan
nyatanya dihentak sedemikian rupa klimaks Tita yang belum surut, kembali
berkobar semakin tinggi. Tita mencoba mengimbangi goyangan Abi, tapi ternyata
hanya sebentar ketika orgasme yang kedua kali melandanya.
“Duh gusti.!.ackhh. .oh! ” jeritnya nikmat.
“Duh gusti.!.ackhh. .oh! ” jeritnya nikmat.
Ia merasa puas dengan kemampuan Abi,
bukan semata karena ramuan yang diberikannya tapi karena pemuda ini memang
pintar bercinta dengan teknik yang bisa mengimbangi hasratnya. Abi terus saja
menggerakkan pinggulnya tanpa perduli, ia ingin memberikan yang terbaik kepada
perempuan ini. Kembali Abi berusaha memacu kembali hasrat Tita yang baru
klimaks dan memang tak lebih dari satu menit kembali tubuh Tita diguncang getaran
yang paling nikmat. “Aaaarrggghh. .!” desahnya kembali.
Belum pernah ia merasakan orgasme
tiga kali berturut-turut. Bahkan yang dua kali secara beruntun. Sehingga
tubuhnya terasa melayang kelangit kenikmatan ketujuh. Abi yang masih segar
belum menghentikan goyangannya bahkan semakin cepat karena ia mulai merasakan
nikmat pada batang kontolnya. Tita yang telah KO tiga kali hanya bisa celentang
pasrah, seluruh persendiannya terasa lemas. Tapi tiba-tiba hasratnya untuk
menikmati airmani Abi muncul. “Bi, saya mau kulum punya kamu” pintanya kembali
bersemangat.
Abi menghentikan goyangannya, dia
maklum rupanya Tita sudah haus ingin minum. Minum air maninya.Abi juga merasa
senang karena ada kenikmatan lain menumpahkan air maninya didalam mulut
perempuan itu. maka dicabutnya batang kontol dari lubang kenikmatan itu. Tita
mengatur posisi. Kepalanya diganjal dengan bantal sehingga setengah berbaring.
Abi segera berlutut mengangkangi badan Tita dengan batang kontolnya mengacung
tepat dimuka Tita yang langsung menyambarnya dan mengulumnya dengan nikmat.
Benar-benar pemandangan yang penuh
sensasi…. luar biasa, seorang wanita terbaring telanjang bulat dengan hanya
mengenakan jilbab, suatu paduan yang bertolak belakang… apalagi mulut wanita
berjilbab ini membuka siap menerima batang kontolnya yang keras dan basah
dengan lendir vaginanya. Abi merem-melek, gairahnya seakan semakin terbakar
melihat dan merasakan bibir wanita berjilbab ini melahap dan mengulum batang
kontolnya yang sedang ngaceng dan Abi sangat menikmati sentuhan itu, dibiarkan
perempuan itu memperlakukan kontolnya dengan mulutnya.
Tita dengan penuh nafsu mengulum dan
menjilatinya. Cara perlakuannya semakin pintar dan terampil, hingga nikmat yang
dirasakan Abi semakin tinggi.Jarang ada perempuan yang dikencaninya mau
mengulum batang kontolnya apa lagi menelan air maninya. Yang mau melakukan itu
biasanya perempuan bayaran. Tapi kini perempuan baik-baik, seorang istri yang
kesepian dengan rakus melakukannya. Abi merasa beruntung bertemu dengan Tita.
Tidak terpikirkan apa reaksi Pak
Hamdan bila tahu perbuatan mereka.Abi merasa batang kontolnya semakin sensitif
dikulum dan dilumati mulut Tita yang semakin rakus. Dan tanpa dapat ditahan
lagi muncratlah cairan kenikmatan hangat dari otot tegang itu, yang segera
dilahap dengan nikmat oleh Tita. Batang kontol itu dikulum hingga hampir
sepenuhnya masuk kedalam mulutnya sehingga airmani yang tercurah langsung masuk
ketenggorokannya dan tertelan. Enak sekali dirasakan Tita.
Demikian juga dengan Abi, tubuhnya
meregang tersentak-sentak seiring curahan cairan kenikmatannya yang dengan
rakus ditelan perempuan itu. Tita bahkan juga menjilati cairan yang meleleh
dibatang kontol hingga tuntas. Dan tuntas juga ronde pertama dipagi itu. Di
pagi itu, seperti malam tadi, mereka terus kembali merengkuh kenikmatan hingga
sore.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar